Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Semeru Belum Padam By BeritaSatu.m

 

Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Semeru Belum Padam

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 25, 2023
Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Lumajang, Beritasatu.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih belum padam. Hingga Minggu (15/10/2023) siang, kepulan asap di lereng Gunung Semeru masih terlihat dari pemukiman warga di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Diketahui, peristiwa yang terjadi sejak Jumat (13/10/2023) lalu membakar sebagian vegetasi tanaman pohon cemara, alang-alang dan semak belukar. Kondisi tanaman yang kering ditambah cuaca kemarau terik berangin membuat api cepat meluas.

Dari informasi yang dihimpun, ada 2 titik api yang membakar kawasan hutan di lereng Gunung Semeru ini, yakni di blok Ayak-ayak dan Sentong. Petugas gabungan dari TNI Polri dan BB TNBTS hingga kini terus melakukan upaya pemadaman.

Lokasi titik api yang cukup jauh dari pintu gerbang pendakian membuat proses pengendalian api dan pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual. Beruntung, api yang membakar kawasan hutan itu tidak ke ladang pertanian masyarakat setempat.

“Kalau dilihat dari sini (ladang) sih kayaknya 2 titik itu kebakarannya. Tetapi sejauh ini, itu masuk wilayah hutan, untungnya tidak sampai ke ladang atau permukiman,” kata Satuman, warga setempat.

Menurutnya, titik kebakaran itu masih jauh dari permukiman. Meski demikian, Satuman mengaku juga cukup khawatir api makin meluas hingga mendekati area ladang pertanian warga bila kebakaran tak kunjung padam.

“Lokasinya cukup jauh dari permukiman,” katanya.

Sementara itu, penyebab kebakaran hutan wilayah Gunung Semeru sekitar jalur pendakian itu diduga akibat kondisi alam yang sedang kemarau.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono menyampaikan hingga kini, petugas gabungan masih melakukan upaya pemadaman. Belum diketahui berapa luasan sementara lahan yang terbakar akibat peristiwa ini.

“Upaya pemadaman oleh petugas gabungan dilakukan secara manual digebyok atau penyekatan. Pemadaman manual ini dilakukan karena damkar sulit untuk menjangkau lokasi titik api,” ujarnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya