Korban Tewas Gempa Afganistan 2.035 Orang, Taliban Larang Perempuan di Tim Relawan
Kashkak, Beritasatu.com – Korban tewas gempa bumi magnitudo (M) 6,3 yang terjadi di Afganistan menjadi 2.035 berdasarkan data Minggu (8/10/2023). Warga dan relawan Afganistan pada Senin (9/10/2023) berdatangan membantu melakukan penggalian untuk mencari korban selamat.
Pihak Taliban melarang perempuan bekerja sebagai relawan untuk PBB dan organisasi non-pemerintah (LSM) untuk penanganan gempa Afganistan. Kondisi ini bisa menimbulkan kesulitan terhadap kebutuhan keluarga korban gempa di wilayah tersebut.
Para sukarelawan dengan truk yang membawa makanan, tenda dan selimut berbondong-bondong ke daerah yang sulit dijangkau 30 km barat laut Kota Herat, yang dilanda gempa pada hari Sabtu (7/10/2023), dengan delapan gempa susulan yang kuat.
BACA JUGA
Mereka datang dengan membawa peralatan seadanya, seperti sekop untuk membantu menggali puing-puing desa.“Banyak orang datang dari distrik yang jauh untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan. Semua orang sibuk mencari mayat di mana-mana,” kata Khalid (32), di Kashkak di Distrik Zenda Jan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, lebih dari 11.000 orang terkena dampaknya dari 1.655 keluarga.
Kelompok Save the Children menyebut gempa Afganistan sebagai krisis di atas krisis. "Skala kerusakannya sangat mengerikan. Jumlah orang yang terkena dampak tragedi ini benar-benar meresahkan," kata direktur kelompok tersebut, Arshad Malik.
Komentar
Posting Komentar