Krisis BBM, Operasi Badan PBB di Jalur Gaza Terancam Berhenti By Tim cnnindonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Krisis BBM, Operasi Badan PBB di Jalur Gaza Terancam Berhenti By Tim cnnindonesia

Share This

 

Krisis BBM, Operasi Badan PBB di Jalur Gaza Terancam Berhenti

By Tim
cnnindonesia.com
Ilustrasi situasi di Gaza selatan. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) peringatkan bakal henti beroperasi pada Rabu (25/10) malam apabila BBM tak segera dikirim ke mereka. (AFP/Mahmud Hams)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan potensi terpaksa menghentikan pekerjaan di Jalur Gaza pada Rabu (25/10) apabila tak segera mendapatkan stok bahan bakar.

Mereka menyatakan pekerjaan bakal dilanjutkan apabila ada pengiriman bahan bakar ke wilayah yang dilanda perang tersebut.

"Jika kami tidak segera mendapatkan bahan bakar, kami terpaksa menghentikan operasi kami di Jalur Gaza mulai besok (25/10) malam," kata UNRWA di X atau Twitter pada Selasa (24/10).

"Waktunya hampir habis. Kami sangat membutuhkan bahan bakar," kata Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma kepada AFP.

Badan-badan bantuan telah menyuarakan kekhawatiran tentang kurangnya bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan layanan penting di Gaza, seperti rumah sakit yang bergantung pada generator.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 Oktober mengungkapkan enam rumah sakit di Gaza telah tutup imbas kekurangan bahan bakar.

WHO dengan bantuan UNRWA pada Senin (23/10) sesungguhnya sudah mengirimkan pasokan bantuan terbatas, yakni hanya untuk ambulans dan ke empat rumah sakit di Gaza selatan.

"Itu hanya cukup untuk menjaga ambulans dan fungsi penting rumah sakit tetap berjalan selama lebih dari 24 jam," kata WHO.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyinggung bantuan untuk warga di Jalur Gaza. Ia memperingatkan terbatasnya pasokan bantuan di sana, termasuk bantuan pertama yang masuk pada akhir pekan lalu.

Menurutnya, bantuan pertama itu hanya satu tetes dari lautan bantuan yang dibutuhkan warga di sana sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai 7 Oktober. Bantuan pertama itu juga tak termasuk bahan bakar.

"Tanpa bahan bakar, bantuan tidak dapat disalurkan, rumah sakit tidak akan mempunyai listrik, dan air minum tidak dapat dimurnikan atau bahkan dipompa," kata Guterres kepada Dewan Keamanan.

(AFP/chri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages