Pilihan

Menkes: Pemerintah Prioritaskan Layanan Kesehatan Pencegahan, Bukan Pengobatan By BeritaSatu.

 

Menkes: Pemerintah Prioritaskan Layanan Kesehatan Pencegahan, Bukan Pengobatan

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 4, 2023
Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan prioritas pemerintah dalam transformasi layanan kesehatan adalah pencegahan penyakit. Hal tersebut dilakukan dengan memperkuat layanan kesehatan bersifat edukasi dan preventif seperti puskesmas dan posyandu.

Dalam rapat internal tentang peningkatan layanan kesehatan prioritas bersama Presiden Joko Widodo, Budi mengungkapkan Presiden memberi arahan untuk Kementerian Kesehatan agar memprioritaskan layanan kesehatan dari sisi pencegahan, bukan dari sisi pengobatan. Budi menyebut akan menindaklanjuti arahan tersebut dengan memperkuat layanan kesehatan puskesmas dan posyandu serta menggencarkan screening atau pemeriksaan penyakit secara rutin.

"Kita akan lebih menekankan pada sisi pencegahan, bukan dari sisi pengobatan. Kita akan perkuat puskesmas, posyandu, sampai layanan kesehatan yang sifatnya edukatif dan preventif, pencegahan, intinya rajin screening aja," ungkap Budi ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (6/10/2023) siang.

Budi memaparkan pihaknya akan menggencarkan layanan pemeriksaan rutin. Namun, Budi meminta masyarakat juga aktif dalam memeriksa tubuh, terutama untuk screening penyakit seperti stroke, penyakit jantung, atau kanker. Untuk masyarakat yang telah memiliki riwayat penyakit, disarankan untuk rajin memeriksa sejumlah instrumen tubuh yang berkaitan dengan penyakit yang diderita.

"Penyakit kita paling banyak stroke, jantung, kanker. Jadi pencegahannya jangan tunggu kena serangan jantung baru ditangani. Itu yang harus rajin diperiksa ya darah tinggi supaya enggak stroke. Kalau diabetes itu kan tinggal diukur gula darahnya," jelas Budi.

Penekanan terhadap pencegahan tersebut dilakukan pemerintah untuk memastikan kualitas bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Budi menyebut bonus demografi harus dimanfaatkan dengan menyiapkan sumber daya manusia yang sehat, sehingga visi Indonesia emas 2045 dapat terwujud.

"Terutama karena kita mau masuk puncak bonus demografi. Kalau masyarakat sudah enggak sehat, masyarakat enggak pintar, kita akan kehilangan momentum untuk masuk ke negara maju, untuk jadi Indonesia emas yang diinginkan. Jadi infrastruktur kesehatan ini benar-benar dipercepat," pungkas Budi.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek