Trump Mengaku Siap Jadi Ketua DPR AS untuk Sementara
Eks Presiden Amerika Serikat yang juga mencalonkan diri untuk pemilihan presiden 2024, Donald Trump, mengaku siap menjadi ketua DPR sementara usai Kevin McCarthy dipecat pada awal pekan ini.
"Saya diminta berbicara sebagai pemersatu karena saya punya banyak teman di Kongres," kata Trump kepada Fox News.
Trump bercerita ada anggota Kongres yang sempat bertanya apakah dirinya akan mempertimbangkan untuk menjadi ketua DPR di situasi sekarang sampai menemukan orang yang tepat.
Ia juga mengungkapkan ada anggota Kongres yang menanyakan apakah Trump bakal hadir di pertemuan Partai Republik untuk memutuskan pengganti McCarthy.
"Saya tidak melakukannya karena saya ingin - saya akan melakukannya jika perlu, jika mereka tidak bisa mengambil keputusan," kata Trump.
Lebih lanjut, Trump menekankan jika Partai Republik tak bisa mencapai konsensus, ia akan mengambil posisi ketua untuk jangka waktu singkat 30, 60, atau 90 hari.
"Saya akan melakukan itu demi partai," ungkap dia.
Trump tak memberikan rincian lebih lanjut siapa yang meminta dia menjadi ketua DPR. Sejumlah anggota parlemen Partai Republik disebut-sebut menilai eks presiden ini merupakan pilihan mereka untuk menjadi ketua DPR sementara.
Sumber-sumber pimpinan Kongres dari Partai Republik tak menanggapi permintaan komentar atau menolak mengomentari kemungkinan Trump menjadi pembicara.
Sejak penggulingan McCarthy, Ketua Komite Kehakiman DPR Jim Jordan, R-Ohio, dan Ketua Mayoritas DPR Steve Scalise, R-La, telah mengumumkan tawaran untuk mencalonkan diri sebagai ketua.
Di kesempatan ini, Trump juga mengungkapkan punya jadwal mengunjungi Washington DC pada Selasa. Ia juga berencana ke Capitol Hill untuk berbicara di Konferensi Partai Republik di DPR.
Beberapa hari usai wawancara itu, anggota DPR dari Partai Republik Trey Nehls mengatakan Trump mendukung Jim Jordan untuk mengganti McCarthy.
"Baru saja melakukan pembicaraan luar biasa dengan Presiden Trump soal pemilihan ketua DPR. Dia mendukung Jim Jordan, dan saya percaya Kongres harus mendengar pemimpin partai kami," ungkap Nehls, dikutip Reuters.
Peraturan DPR tak mengharuskan ketua menjadi anggota Kongres. Sementara itu, peraturan DPR dari Partai Republik melarang ketua berada dalam dakwaan kejahatan.
Trump sudah menghadapi banyak hal. Ia akan menghadapi empat persidangan pidana, dua diantaranya terkait upaya dia untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu 2020.
Pekan ini, Trump juga menjalani persidangan soal kasus penipuan perdata yang masih berlangsung. Dia menjadi pusat perhatian karena serangan verbal yang berulang kali terhadap sistem hukum AS, sehingga hakim pun mengeluarkan perintah pembungkaman.
Komentar
Posting Komentar