Minyak Jelantah di Jajanan Kaki Lima Berpotensi Ancam Kesehatan By BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minyak Jelantah di Jajanan Kaki Lima Berpotensi Ancam Kesehatan By BeritaSatu

Share This

Minyak Jelantah di Jajanan Kaki Lima Berpotensi Ancam Kesehatan

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
October 26, 2023
Petugas sedang menuangkan minyak jelantah di Balai Latihan Dompet Sampah SMK Informatika Utama di Depok, Jawa Barat, Rabu 20 Oktober 2021.
Petugas sedang menuangkan minyak jelantah di Balai Latihan Dompet Sampah SMK Informatika Utama di Depok, Jawa Barat, Rabu 20 Oktober 2021.

Jakarta, Beritasatu.com - Jajanan kaki lima selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Baunya yang harum dan menggugah selera, sering kali membuat masyarakat tertarik untuk mencicipi makanan lezat yang ditawarkan oleh para pedagang kaki lima. Namun, di balik kelezatan tersebut, ada potensi risiko kesehatan yang perlu diperhatikan.

Terkadang, para pedagang kaki lima mungkin tidak memperhatikan kondisi minyak goreng yang mereka gunakan. Beberapa dari mereka menggunakan minyak yang berwarna hitam, bahkan hingga disebut seperti minyak oli, karena kepekatan minyak tersebut.

Menurut Dokter Spesialis Kecantikan dan Edukator Kesehatan, dr Nadia Alaydrus, mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak hitam atau minyak jelantah tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan.

"Ketika minyaknya sudah hitam seperti yang kita lihat, ada banyak risiko yang mungkin timbul," ujar dr Nadia dalam video di akun TikToknya @nadialaydrus

Salah satu risiko yang mungkin timbul adalah infeksi bakteri. Minyak yang sudah sering digunakan cenderung menjadi tempat berkembangnya bakteri, termasuk clostridium botulinum, yang dapat menyebabkan penyakit botulisme.

Selain itu, konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak hitam juga dapat meningkatkan risiko kanker. Minyak jelantah dapat menjadi sumber radikal bebas, yang jika masuk ke dalam tubuh, dapat merusak sel-sel dan menjadi penyebab kanker.

Tidak hanya itu, obesitas juga menjadi risiko serius. Minyak jelantah mengandung kolesterol yang dapat meningkatkan lemak trans dalam tubuh, yang kemudian dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.

Meskipun beberapa pedagang mungkin mengganti minyak mereka setiap dua hari, ini tidak menjamin bahwa minyak tersebut masih layak untuk digunakan. Ada cara lain untuk membuat makanan menjadi renyah tanpa harus terus-menerus menggunakan minyak yang berubah warna.

"Ada beberapa koki yang menggugah kesadaran dengan mengatakan bahwa minyak ini sudah tidak layak lagi, dan sebenarnya, ada cara lain untuk membuat makanan menjadi renyah tanpa harus menggunakan minyak seperti ini," kata dr Nadia.

Sebagai konsumen yang bijak, penting untuk memperhatikan kondisi minyak goreng yang digunakan dalam jajanan kaki lima. Kesehatan adalah aset berharga, dan menghindari minyak goreng yang telah terlalu lama digunakan adalah langkah pertama untuk menjaga kebugaran tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages