Ngeri, Vietnam Berencana Saingi Kereta Cepat Jakarta
Bisnis.com, SOLO - Vietnam disebut berencana membuat kereta cepat yang bisa menyaingi Kereta Cepat Jakarta - Bandung (Whoosh) milik Indonesia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan Kereta Cepar Whoosh pada 2 Oktober 2023 kemarin.
Dalam sambutannya, orang no.1 di Indonesia tersebut mengatakan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang punya kecepatan 350 km/jam menjadi kereta tercepat di Asia Tenggara.
Pernyataan Jokowi ini tidak berlebihan. Dilansir dari Future South Asia, Kereta Cepat Jakarta - Bandung memang memiliki kecepatan yang fantastis jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Laos misalnya. Negara sahabat RI tersebut sempat menjadi negara yang memiliki kereta cepat tercepat di Asia Tenggara sebelum Whoosh muncul.
Baca Juga
Kereta Cepat milik Laos yang dikenal dengan nama Kereta Api Boten–Vientiane memiliki kecepatan hingga 160 km/jam. Kecepatan Kereta Api milik Laos tersebut sama dengan kereta cepat milik Malaysia, KLIA Ekspress, yang juga memiliki kecepatan hingga 160 km/jam.
Akan tetapi, posisi Whoosh sebagai kereta tercepat di Asia Tenggara terancam. Sebab Vietnam memiliki rencana membangun kereta tercepat di ASEAN yang bisa menyaingi Whoosh.
Kereta cepat yang dimaksud sementara ini diberi nama North-South Expres yang juga akan mencapai kecepatan hingga 350 km/jam.
Apa itu North-South Expres?
Apa itu North-South Expres?
Dilansir dari Future South Asia, Kereta Cepat North-South Expres milik Vietnam adalah usulan jalur kereta api berkecepatan tinggi yang akan menggantikan jalur kereta api Utara-Selatan saat ini antara Hanoi dan Kota Ho Chi Minh.
Jalur kereta api baru ini akan berupa jalur ganda kereta api listrik ukuran standar (1.435 mm) dengan panjang jalur 1.570 km.
Kecepatan kereta api telah diusulkan antara 150 km/jam hingga 350 km/jam. Jika Kereta Cepat North-South Expres ini bisa mencapai kecepatan 350 km/jam, maka itu akan menyangi Whoosh.
Jalur kereta api Hanoi – Kota Ho Chi Minh saat ini adalah jalur kereta api berukuran satu meter yang menggunakan lokomotif diesel.
Pelayanan tercepat pada lintasan 1.726 km memakan waktu 29 jam 30 menit dengan kecepatan rata-rata 58,5 km/jam.
Kereta api ini selesai dibangun pada tahun 1936 (kemudian dikenal sebagai Kereta Api Transindochinois ), dan perjalanan memakan waktu 40 jam. Kecepatan ini sama dengan beberapa layanan lokal yang masih beroperasi hingga saat ini.
Jika Kereta Cepat North-South Expres dibangun dengan kecepatan 350 km/jam, waktu tempuh antara Hanoi dan Kota Ho Chi Minh akan berkurang menjadi lima jam 20 menit.
Proyek ereta Cepat North-South Expres diharapkan disetujui oleh pemerintah pada tahun 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari keputusan yang ditandatangani oleh Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha mengenai langkah-langkah penerapan rencana perkeretaapian nasional untuk tahun 2021-2030, dengan visi untuk tahun 2050.
Selain ereta Cepat North-South Expres, pemerintah berencana melakukan investasi pada beberapa jalur kereta api baru, antara lain Ho Chi Minh City - Can Tho, Bien Hoa - Vung Tau, Cai Mep - Thi Vai, Thu Thiem - Long Thanh, Hanoi - Hai Phong dengan koneksi ke Pelabuhan Lach Huyen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Komentar
Posting Komentar