Panas Terik Landa Indonesia, BMKG Ungkap 4 Penyebabnya - inews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Panas Terik Landa Indonesia, BMKG Ungkap 4 Penyebabnya - inews

Share This
Responsive Ads Here

Panas Terik Landa Indonesia, BMKG Ungkap 4 Penyebabnya

By Binti Mufarida
inews.id
October 2, 2023
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap 4 penyebab cuaca panas terik yang melanda Indonesia dalam beberapa minggu terakhir.

JAKARTA, iNews.id - Cuaca panas terik melanda Indonesia dalam beberapa minggu terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan empat faktor penyebabnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan faktor pertama yakni bulan September 2023 menjadi puncak musim kemarau ditambah dengan adanya fenomena El Nino sehingga kemarau di Indonesia menjadi semakin kering. Hal ini sesuai prediksi BMKG.

“Jadi kita ini kebetulan memasuki bulan September ya, sudah diprediksi sebelumnya bulan September 2023 itu adalah puncak musim kemarau, yang kebetulan mengalami El Nino. Sehingga pembentukan awan-awan hujan sangat minim, sehingga penyinaran matahari langsung, tidak ada tameng awan-awan hujan langsung mengena ke permukaan bumi ya,” ucap Dwikorita, Senin (2/10/2023).

Faktor kedua, adanya gerak semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator.

“Apalagi posisi gerak semu matahari pada tanggal 21 September 2023 itu kan di wilayah ekuator dan sekarang pada proses pergerakan dari ekuator menuju selatan, menuju lintang 23 setengah derajat Celsius,” ujarnya.

Dwikorita menjelaskan sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intensif dibandingkan wilayah lainnya. Akibatnya pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari.

“Jadi posisi matahari ini memang berada di wilayah selatan ekuator ya, Indonesia bagian selatan ini ya, di selatan ekuator, jadi penyinarannya maksimum di sana. Apalagi tadi tutupan awan hujan juga kalau kita lihat dari satelit itu langitnya bersih ya, artinya tidak ada awan hujan, itu yang meningkatkan intensitas penyinaran sinar matahari,” tuturnya.

Editor : Rizal Bomantama

Follow Berita iNews di Google News

Dwikorita mengatakan faktor ketiga yakni lingkungan yang membuat suhu udara semakin panas.

“Selain juga faktor di permukaan, karena lokasi lingkungan kita ini kan juga sudah tidak begitu hijau lagi ya, jadi kesejukan itu juga dipengaruhi oleh landscape sekitar kita. Kalau di lingkungan sekitar masih banyak pohon-pohon, ya tentunya suasana yang memang intensitas penyinarannya tinggi ini akan dapat termitigasi ya,” ucapnya.

Terakhir, Dwikorita mengatakan pemanasan iklim global juga memengaruhi cuaca di bumi semakin panas meskipun peningkatan suhu bumi hanya nol sekian persen.

“Jadi selain perubahan lingkungan, juga ada pengaruh iklim, adanya pengaruh gerak semu matahari, dan juga memang kalau sudut pandang pemanasan iklim global. Trennya ini kan semakin panas, meskipun peningkatannya hanya 0,0 sekian derajat Celsius tapi ini ternyata juga semakin terasa,” katanya.

Editor : Rizal Bomantama

Follow Berita iNews di Google News

Type-light.3f210b01
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages