PII Jamin Proyek KPBU Tol Layang JORR Cikunir-Ulujami, Dibangun Juli 2024 By BeritaSatu

 

PII Jamin Proyek KPBU Tol Layang JORR Cikunir-Ulujami, Dibangun Juli 2024

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia

Jakarta, Beritasatu.com - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), atau PT PII yang merupakan special mission vehicles (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, menjamin proyek infrastruktur dengan skema KPBU atau kerja sama pemerintah dengan badan usaha pada proyel Jalan Tol Layang JORR Cikunir-Ulujami. Proyek yang dimulai pada bulan Juli 2024 ini, akan memiliki tiga pintu tol yang terhubung dengan jalan arteri Pondok Indah, Bambu Apus, dan Tol Jagorawi.

Komitmen PT PII dalam menjamin proyek infrastruktur ini disahkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Direktur Utama PT PII M Wahid Sutopo, dan Direktur Utama PT Jakarta Metro Ekspressway, Omar Dani Hassan, yang mewakili Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (17/10/23) seperti yang dilansir oleh Investor Daily.

Dalam rangka penandatanganan perjanjian proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami, dilakukan dua penandatanganan perjanjian utama. Pertama, perjanjian penjaminan antara PT PII (Persero) dan PT Jakarta Metro Ekspressway, yang merupakan BUJT yang dibentuk oleh pemenang lelang, yaitu PT Margo Metro Nusantara, PT Acset Indonusa, dan PT Adhi Karya. Kedua, perjanjian antara Kementerian PUPR dan PT PII (Persero).

Wahid Sutopo menjelaskan bahwa dengan penandatanganan perjanjian penjaminan ini, PT PII akan memberikan jaminan yang mencakup risiko keterlambatan penyesuaian tarif, keterlambatan pengadaan tanah, hingga risiko politik. Hal ini bertujuan memberikan kepastian investor yang berpartisipasi dalam proyek ini. "PT PII juga akan terus mendukung Kementerian PUPR, kementerian-kementerian lain, dan pemerintah daerah dalam mengembangkan proyek-proyek dengan skema KPBU," kata dia.

Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa meskipun telah ada 71 ruas jalan tol dengan total sekitar 2.800 km di Indonesia, jumlah tersebut masih tergolong sedikit. Dia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur jalan tol ini adalah langkah untuk mengejar ketertinggalan demi mewujudkan visi Indonesia Maju pada tahun 2045. Basuki juga menegaskan pentingnya tata kelola yang baik dan bersih, serta menekankan bahwa tidak boleh ada tindakan korupsi dalam pembangunan tersebut. "Estetika jalan tol juga harus ditingkatkan sambil selalu memperhatikan dampak lingkungan sekitar, saya berharap bahwa Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami bisa menjadi contoh jalan tol yang lebih baik dan maju di masa depan," kata dia.

Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT), Miftachul Munir, menyampaikan bahwa jadwal konstruksi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami akan berlangsung selama 33 bulan, dimulai dari Juli 2024 hingga Maret 2027, dengan rencana pengoperasian pada April 2027. Jalan tol ini akan memiliki tiga on/off ramp yang terhubung dengan jalan arteri Pondok Indah, jalan arteri Bambu Apus, dan jalan Tol Jagorawi, sehingga diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di JORR eksisting.

Sementara Omar Dani Hassan, menyatakan bahwa proyek JORR Elevated Cikunir-Ulujami merupakan salah satu proyek pembangunan jalan tol yang cukup besar di Jakarta saat ini. Dia menekankan bahwa dalam investasi infrastruktur, pengelolaan aspek environmental, social, and governance (ESG) sangat penting dalam seluruh proses, mulai pembangunan hingga pengoperasian. "Tujuannya membangun konektivitas masa depan yang berkelanjutan," katta dia.

Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami memiliki panjang sekitar 21,44 km dengan nilai investasi mencapai Rp 21,25 triliun. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan, mengurangi kemacetan, serta mempersingkat waktu tempuh di JORR-1.

Baca Juga

Komentar