Profil Sampoerna Agro, Perusahaan Singapura Terseret Kasus Karhutla
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel lahan perkebunan sawit terbakar milik PT Sampoerna Agro yang terletak di Kecamatan Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Direktur Jenderal Penegakkan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani mengatakan penyegelan lahan seluas 586 hektare milik perusahaan dilakukan demi mencegah meluasnya dampak kebakaran.
Berdasarkan data KLHK, emiten berkode SGRO itu menguasai Hak Guna Usaha (HGU) di kawasan tersebut seluas 1.200 hektare. Dengan kata lain, hampir separuh dari HGU milik Sampoerna Agro terbakar.
Lalu siapa sebenarnya Sampoerna Agro?
KLHK menyebut Sampoerna Agro merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan Penanaman Modal Asing (PMA) Singapura.
Mengutip situs resmi Sampoerna Agro, pemegang saham pengendali perseroan adalah Sampoerna Agri Resources Pte Ltd.
Sampoerna Agri memiliki komposisi kepemilikan saham perusahaan itu sebesar 67,05 persen.
Mengutip Bloomberg, Sampoerna Agri Resources Pte berbasis di Singapura. Perusahaan berlokasi di 180 Clemenceau Avenue No 02-02 Haw Par Centre Singapura. Perusahaan ini didirikan pada 2006.
Sementara, Sampoerna Agro awalnya didirikan dengan nama PT Selapan Jaya pada 7 Juni 1993. Nama perseroan kemudian diganti menjadi PT Sampoerna Agro Tbk pada 2007.
Perusahaan bergerak dalam produksi produk kelapa sawit, benih kelapa sawit unggul, dan produk non sawit yang meliputi sagu, dan karet. Kelapa sawit menjadi bisnis inti perseroan karena kontribusi dari CPO dan inti sawit mencapai lebih dari 95 persen pada pendapatan konsolidasi pada 2022.
Sejak menjadi perusahaan publik pada 2007, total areal perkebunan kelapa sawit inti Perusahaan meningkat hampir tiga kali lipat, mencapai 82.973 hektare pada 2022.
Kantor pusat Sampoerna Agro, dengan berbagai anak perusahaan di antaranya, PT Telaga Hikmah, PT National Sago Prima, PT Sampoerna Bio Fuels, PT Nusantara Sago Prima, Sampoerna Palma Pte Ltd, dan PT Agro Planindo Utama.
Sementara itu terkait penyegelan yang dilakukan KLHK, Sampoerna Agro melalui Head of Investor Relations Sampoerna Agro Stefanus Darmagiri mengatakan sebenarnya api yang membakar perkebunan perusahaan berasal dari luar.
"Areal perkebunan Sampoerna Agro yang disegel oleh KLHK hanya areal bekas terbakar di Estate Sepucuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sedangkan areal Sampoerna Agro yang lainnya tidak terdampak," katanya.
"Kebakaran tersebut bersumber dari api yang berasal dari luar konsesi perkebunan perseroan sebagai akibat dari angin yang berhembus sangat kencang. Ini menyebabkan api yang berasal dari luar perkebunan perseroan merambat masuk ke dalam areal perkebunan perseroan," sambung Stefanus.
Komentar
Posting Komentar