Puncak Musim Kemarau, Menteri LHK: Waspada Peningkatan Karhutla
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya meminta kewaspadaan akan peningkatan terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Indonesia. Dia menyebut bulan September menjadi puncak musim kemarau, dengan kondisi suhu panas yang meningkatkan potensi terjadinya karhutla.
“Bulan September ini hampir pengalaman kita setiap tahun memang puncak. Sepanjang tahun Kementerian LHK melihat hot spot dan titik-titik kebakarannya," kata Siti ketika mengunjungi TPA Kopi Luhur, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu, (30/9/2023) dikutip Antara.
Suhu udara yang terjadi pada waktu belakangan ini memang terpantau meningkat dibandingkan normalnya. Data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode 22-29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi, levelnya berada di kisaran suhu antara 35 - 38 derajat celsius pada siang hari.
Suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38 derajat celsius yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang - Jawa Tengah pada 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka-Jawa Barat pada 28 September 2023.
“Untuk kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan termasuk TPA ini pada dasarnya yang paling penting itu dimonitor, ditangani, dan jangan dibiarkan meluas," ujar Menteri Siti.
Menteri Siti mencatat kasus TPA terbakar pada 16 kabupaten dalam tahun ini. KLHK terus mencari jalan keluar untuk bisa menyelesaikan persoalan ini.
Saat ini tim KLHK menempuh jalan darat mulai dari Jabar, Jateng dan ke Jatim untuk memantau langsung lapangan sehubungan dengan persoalan TPA yang terbakar.
“Sedang terus diidentifikasi dan akan lanjutkan perjalanan ke Jatim. Kami jalan akan cek spot satu per satu polanya apa dan bagaimana cara menanganinya. Semoga lancar dan ada jalan keluar yang baik dan cepat bisa diselesaikan," tambah Menteri Siti.
Komentar
Posting Komentar