Sama-sama Ingin Palestina Merdeka, Apa beda Hamas dan Fatah? By CNN Indonesia

 

Sama-sama Ingin Palestina Merdeka, Apa beda Hamas dan Fatah?

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Pasukan Fatah Palestina. (REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sudah lebih dari delapan hari perang mematikan antara Hamas dan Israel berlangsung sejak Sabtu (7/10).

Kedua pihak saling menyiapkan amunisi mereka untuk melakukan serangan balik yang lebih dahsyat.

PBB sampai memberi peringatan lebih dari 1,1 juta warga utara Jalur Gaza untuk berpindah ke bagian selatan menanggapi serangan yang akan dilakukan Israel.

Gaza saat ini mengalami krisis kemanusiaan parah dengan habisnya ketersediaan makanan, listrik, air bersih, dan alat medis. Dilansir dari NBC News, Kedutaan Besar Palestina mengatakan bahwa warga dari luar Palestina bisa mulai melintasi perbatasan ke Mesir hari ini pada pukul 09.00 waktu setempat.

Hal ini juga berlaku bagi bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke daerah Gaza.

Dari pihak Palestina, perjuangan tak berkesudahan ini dilakukan demi mencapai kemerdekaan Palestina. Perjuangan kemerdekaan selama ini tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga kelompok militan Palestina, termasuk Hamas dan Fatah.

Apa perbedaan Hamas dan Fatah yang sama-sama ingin Palestina merdeka?

Hamas

Beberapa hari terakhir nama Hamas terus disebut dan menjadi sorotan dunia internasional atas aksinya membombardir Israel dengan ribuan roket. Hamas menjalankan Operasi Badai Al-Aqsa yang menargetkan peluncuran 5.000 roket ke Israel.

Hamas merupakan salah satu partai dan organisasi militan terbesar di Palestina yang saat ini memimpin Gaza atas kemenangannya dalam pemilu legislatif 2006.

Hamas dibentuk pada 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin setelah kebangkitan Palestina yang disebut sebagai Intifada Pertama. Lahirnya Hamas menjadi penanda dimulainya perang dengan Israel untuk memperebutkan Gaza.

Hamas menyatakan akan membebaskan Palestina dari pendudukan Israel yang diyakini merupakan kewajiban setiap Muslim, dikutip dari Aljazeera.

Beberapa kali Hamas melakukan bom bunuh diri yang menewaskan puluhan masyarakat Israel. Israel pun menargetkan pembunuhan pemimpin Hamas yang akhirnya berhasil dilakukan pada 2004.

Pendiri sekaligus pemimpin spiritual Hamas, Yassin, tewas atas serangan udara yang diluncurkan Israel. Tindakan Israel ini semakin memperkuat serangan Hamas untuk merebut dan menguasai Gaza dari Israel.

Pada 2007, Hamas akhirnya mendapat kekuasaan atas Gaza dan menggulingkan pemerintahan Fatah yang loyal dengan pemerintah Palestina.

Dari awal pembentukannya, Hamas selalu angkat senjata untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Fatah

Fatah merupakan organisasi politik dan militer Arab-Palestina yang didirikan oleh Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir pada 1956.

Fatah dibentuk dengan tujuan melepaskan kendali Israel atas Palestina dengan melakukan perang gerilya berintensitas rendah.

Berbeda dengan Hamas yang lebih suka menggunakan jalur kekerasan dan perang untuk memperjuangkan Palestina, Fatah lebih mendukung penggunaan jalur diplomasi.

Dikutip dari Britannica, pemimpin Fatah berperan penting dalam proses perdamaian Oslo yang membentuk Otoritas Palestina.

Fatah memimpin Organisasi Pembebasan Palestina yang mengakui Israel, menolak terorisme, dan mendukung Solusi Dua Negara. Mereka melakukan negosiasi dengan Israel dan berhasil melakukan perjanjian perdamaian Oslo pada Tahun 1993.

Sejak saat itu, Gaza menjadi markas besar bagi Fatah dan pemerintahannnya berkembang. Kekuasaan pemimpin Fatah mulai hancur pada Tahun 2005, ketika Mahmoud Abbas terpilih menjadi pemimpin PLO.

(cpa/bac)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya