Jakarta, Beritasatu.com – Posisi utang luar negeri (ULN) swasta Indonesia pada Juli 2023 mencapai US$ 193,9 miliar, atau susut 5,9% (year on year/yoy), sedikit lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 5,8% (yoy). Penurunan ini terutama disebabkan kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan 10,5% (yoy), yang lebih dalam dari bulan sebelumnya mencapai 9,1%.

Baca juga Ratusan Botol Ar*k dan 4 Jerigen Mir*s Disita, Polresta Pati Tegaskan Komitmen Jaga Kondusifitas - patinews

Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, udara dingin, jasa keuangan, sektor industri pengolahan, asuransi, serta pertambangan dan penggalian menyumbang 78,1% dari total ULN swasta, dengan dominasi ULN jangka panjang mencapai 75,6% dari total ULN swasta. "Pada bulan Juli 2023, posisi ULN Indonesia secara keseluruhan mencapai US$ 396,4 miliar, mengalami kontraksi pertumbuhan 0,9% (yoy), melanjutkan kontraksi Juni sebesar 1,5% (yoy)," kata dia dikutip Investor Daily, Senin (9/10/2023).

Baca juga MUI Ajak Semua Pihak Bersinergi Terkait Rencana Merawat Korban Perang Gaza di Pulau Galang Kepri - TribunNews

Erwin menambahkan bahwa pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global turut memengaruhi perkembangan posisi ULN pada Juli 2023. Posisi ULN pemerintah pada bulan tersebut mencapai US$ 193,2 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 4,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 2,8% (yoy).

"Penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek menjadi salah satu faktor penggerak pertumbuhan ULN pemerintah," kata Erwin.

Erwin menekankan bahwa ULN pemerintah memiliki peran vital dalam mendukung pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas. Selain itu, menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di tengah ketidakpastian perekonomian global. "Struktur ULN Indonesia dinilai sehat dan terkendali, ditopang oleh prinsip kehati-hatian pengelolaannya," kata dia.

Sementara rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) turun menjadi 29,2% dari 29,3% pada bulan sebelumnya, dengan ULN jangka panjang mendominasi sebesar 87,8% dari total ULN.