Waspada Wabah Cacar Monyet, Ini Langkah Pencegahan dan Penanganan Dinkes DKI
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F1557836003.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan langkah deteksi guna mencegah penyebaran kasus cacar monyet atau monkeypox yang terjadi di Indonesia, terutama di Jakarta.
"Kemenkes dan Pemprov DKI (melalui Dinas Kesehatan) sedang melakukan pendeteksian, pencegahan, dan respons untuk menghindari penyebaran wabah cacar monyet," ungkap Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/10/2023) seperti dikutip dari Antara.
Langkah pertama adalah pendeteksian dini untuk pengobatan. Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/4408/2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Cacar Monyet di Indonesia. Kasus aktif ditemukan tidak hanya pada kontak erat kasus, tetapi juga pada orang yang dicurigai memiliki gejala, dan mereka segera diperiksa menggunakan PCR jika memenuhi kriteria sebagai orang dicurigai.
Jika hasilnya positif, langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan lanjutan dengan whole genome sequencing (WGS) sesuai arahan Kementerian Kesehatan. Tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) sekitar 1 persen.
"Dari 100 kasus positif, mungkin satu orang meninggal, terutama disebabkan oleh infeksi sekunder dan kondisi imunitas yang rendah pada kelompok berisiko seperti LSL (lelaki suka lelaki), ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan lansia," jelas Ngabila.
Selanjutnya, upaya preventif seperti vaksinasi telah dimulai untuk 500 orang dari kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu ke depan. Setiap orang akan mendapatkan dua dosis dengan selang waktu empat minggu, karena stok vaksin monkeypox di Indonesia saat ini hanya tersedia 1.000 dosis untuk 500 orang.
Langkah kedua adalah melakukan sosialisasi dan edukasi masif mengenai pencegahan penyakit dengan cara menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menghindari kontak langsung dengan kulit dan luka terbuka, berhubungan seksual yang aman, sehat, dan bersih.
Juga diimbau untuk menghindari hubungan seksual jika sedang sakit atau bergejala.
"Setiap orang yang memiliki kontak erat dengan kasus positif juga akan terus dipantau gejalanya setiap hari oleh Puskesmas Kecamatan. Jika ada gejala, maka akan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut, setiap kasus positif akan langsung diisolasi di rumah sakit meskipun gejalanya ringan," jelas Ngabila.
BACA JUGA
Sejauh ini, terdapat catatan riwayat perjalanan kasus cacar monyet, yaitu satu kasus pada Agustus 2022 yang telah sembuh, satu kasus pada 13 Oktober 2023 (pasien masih dalam isolasi di rumah sakit), empat kasus pada 21 Oktober 2023 yang masih dalam proses rujukan dan menjalani isolasi di rumah sakit.
Dari laporan keseluruhan, masih terdapat empat orang dalam kategori suspek atau terduga bergejala yang sedang menjalani proses pemeriksaan dengan metode PCR. Sementara tiga orang yang sebelumnya dicurigai, hasil pemeriksaannya negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar