6 Bayi Prematur di RS Al Shifa Gaza Meninggal akibat Tak Ada Listrik - CNN Indonesia

6 Bayi Prematur di RS Al Shifa Gaza Meninggal akibat Tak Ada Listrik

CNN Indonesia
Senin, 13 Nov 2023 19:34 WIB
Kementerian Kesehatan mengatakan enam bayi prematur meninggal dunia di RS Al Shifa Gaza akibat tak ada pasokan listrik.
Kementerian Kesehatan mengatakan enam bayi prematur meninggal dunia di RS Al Shifa Gaza akibat tak ada pasokan listrik. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan seorang bayi prematur yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Al Shifa meninggal dunia pada Senin (13/11) waktu Palestina. Sehingga, jumlah korban meninggal di RS tersebut menjadi enam bayi.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Gaza juga mengungkapkan kepada AFP terdapat dua pasien lainnya yang meninggal dunia, sehingga total menjadi sembilan korban jiwa.

Lihat Juga :

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini mengikuti Al Shifa yang tidak bisa lagi beroperasi lantaran tidak ada listrik, air, maupun makanan. Rumah sakit tersebut digempur oleh militer Israel selama tiga malam tanpa henti.

"Hampir setiap menit terjadi pemboman yang sangat kejam, dengan tujuan untuk membuka jalan memasuki kompleks (rumah sakit)," kata Direktur Jenderal Kemenkes Palestina Munir Al-Borsh kepada Al Jazeera.

Al-Borsh juga mengatakan gempuran itu dilakukan Israel guna menghalangi ambulans keluar masuk dari dan ke rumah sakit.

Senada, kepala ahli bedah di Rumah Sakit Al Shifa, Marwan Abusada, mengatakan penembakan dan pemboman terjadi terus menerus di area rumah sakit.

Pilihan Redaksi

"Anda mendengarnya setiap detik di sekitar Rumah Sakit Al Shifa. Tidak ada yang bisa keluar, tidak ada yang bisa masuk. Orang-orang yang mencoba mengevakuasi diri dari rumah sakit, mereka ditembak di jalanan. Beberapa terbunuh, beberapa terluka," ucapnya kepada Al Jazeera.

Sehingga, star medis di RS Al Shifa kesulitan menguburkan 100 orang yang tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza.

Dilansir Al Jazeera, dia menyebut situasi ini membahayakan kesehatan para pekerja rumah sakit, yang juga kini sedang menghadapi penumpukan limbah medis di dalam kompleks rumah sakit.

Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, memasuki hari ke-37. Jumlah korban tewas melampaui 11.100 orang dari sisi Palestina hingga Minggu (12/11).

Dari total tersebut, lebih dari 8.000 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Sementara, lebih dari 28 ribu orang mengalami luka-luka.

Lihat Juga :

Baca Juga

Komentar