Aksi Bela Palestina di Surabaya Desak Restoran Cepat Saji Ditutup
Ratusan orang yang mengatasnamakan Koalisi Jawa Timur Bela Palestina menggeruduk outlet restoran cepat saji McDonald's dan KFC di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jumat (17/11).
Pantauan CNNIndonesia.com, massa yang mengenakan pakaian serba putih sambil mengibarkan bendera Palestina itu, awalnya mendatangi Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Mereka kemudian melakukan long march menuju outlet McDonald's dan KFC, yang tak jauh pula dari gerai Burger King. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat pun sempat macet.
"Kami minta yang sedang makan di McD dan KFC untuk keluar, kalau anda tidak keluar maka akan kami keluarkan," kata salah satu orator melalui mobil komando.
Sejumlah pengunjung dan karyawan kedua outlet itu kemudian terpantau keluar dari gedung. Gerai-gerai tersebut lalu ditutup sementara. Beberapa personel polisi juga menjaga akses masuk agar massa tak merangsek.
Lebih lanjut, menurut orator, hukum mengonsumsi produk McD dan KFC adalah haram. Hal itu sebagaimana fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
"Tolong jangan dikonsumsi dulu saudara-saudara, MUI sudah mengeluarkan fatwanya. Sampai kapan, sampai Israel menghentikan agresinya di Palestina," ucapnya.
Kooordinator Lapangan (Korlap) Aksi, M Taufik mengatakan aksi yang mereka lakukan ini sesuai dengan konstitusi Indonesia, yakni berupaya menghapuskan penjajahan di dunia.
"Ini bentuk aksi konkret dimana negara sama-sama komitmen memusuhi pembantaian atau agresi Zionis Israel," kata Taufik.
Aksi konkret yang dimaksud Taufik itu, yakni memaksa agar gerai-gerai McD, KFC, dan Burger King di Jalan Basuki Rahmat untuk menutup sementara gerainya, hingga Israel menghentikan agresi di Gaza, Palestina.
"Fast food ini diduga berafiliasi dengan negara Zionis Israel. Kami menyampaikan tuntutan tutup itu sampai penyerangan dari Israel berhenti," ucapnya.
Massa Koalisi Jawa Timur Bela Palestina itu kemudian ditemui oleh manajemen McD, KFC, Burger King. Mereka menyerahkan surat tuntutan yang harus disetujui, salah satunya soal kesediaan outlet-outlet itu untuk tutup sementara hingga serangan Israel berhenti.
Massa pun mengaku akan melakukan sweeping hingga sepakan ke depan untuk mengawasi outlet-outlet itu menuruti tuntutan tutup sementara atau tidak. Termasuk di mini market yang masih menjual produk yang berafiliasi dengan Israel.
"Koalisi Jawa Timur memberi tahu kepada pihak kepolisian satu pekan untuk melakukan sweeping," ujarnya.
Tak hanya itu, Koalisi Jawa Timur Bela Palestina juga meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar menyampaikan tuntutan massa aksi ini ke Presiden Joko Widodo.
Mereka meminta Presiden Jokowi untuk mengeluarkan peraturan presiden (perpres) yang melarang peredaran produk dari perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.
Ditemui usai aksi, manajemen KFC menolak memberikan komentar apapun kepada media. Mereka menyebut akan lebih dulu membahas tuntutan itu ke direksi. Segala keputusan perusahaan akan diumumkan di akun media sosial resmi mereka.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey khawatir aksi boikot produk-produk yang terafiliasi maupun diduga pro Israel bisa berdampak terhadap pengurangan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurutnya, aksi boikot bisa menyebabkan penurunan produksi dan penjualan barang.
"Bisa dibayangkan nih, begitu tergerus produsennya atau suppliernya, investasi bisa hilang, kandas, pertumbuhan pasti enggak terjadi. Bahkan yang paling kita enggak mau lakukan, tapi harus dilakukan kalau enggak ada pilihan, pengurangan tenaga kerja atau PHK," kata Roy saat konferensi pers di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Rabu (15/11).
Komentar
Posting Komentar