TEL AVIV, iNews.id - Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata mereka selama dua. Sebanyak 10 tawanan Hamas akan dibebaskan tiap hari.
Sementara Israel akan membebaskan 30 tawanan. Namun, Israel menyatakan tetap berkomitmen untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengakhiri pemerintahannya selama 16 tahun di Gaza.
Melansir dari Arab News, Selasa (28/11/2023), Israel kemungkinan akan melanjutkan agresi militer usai gencatan senjata ini.
Sejauh ini, 58 sandera telah dibebaskan selama gencatan senjata ini, termasuk 39 warga Israel. Sebelum gencatan senjata, empat sandera dibebaskan, satu lainnya diselamatkan, dan dua ditemukan tewas di dalam Gaza.
Hamas masih memiliki 175 sandera, cukup untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua setengah minggu.
Pada hari Minggu, pejuang membebaskan 17 sandera, termasuk 14 warga Israel, dan Israel melepaskan 39 tahanan Palestina.
Sebagian besar sandera tampaknya dalam kondisi fisik yang baik, kecuali seorang lansia Elma Avraham berusia 84 tahun yang diangkut dengan helikopter ke Rumah Sakit Soroka di Israel.
Sejauh ini, 19 orang dari negara lain telah dibebaskan selama gencatan senjata ini, sebagian besar warga Thailand. Banyak orang Thailand bekerja di Israel, terutama sebagai pekerja pertanian.
Para tahanan Palestina yang dibebaskan sebagian besar remaja yang dituduh melempar batu dan bom molotov selama konfrontasi dengan pasukan Israel.
Sandera yang dibebaskan sebagian besar tetap berada di luar sorotan publik, tetapi rincian tentang masa tahanan mereka mulai terungkap.
PBB menyebut gencatan senjata akan meningkatkan pengiriman makanan, air, dan obat-obatan kepada warga Gaza.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar