Israel Larang Warga Gaza Pulang ke Utara: Zona Perang Berbahaya
Militer Israel melarang pengungsi Palestina di Gaza selatan untuk kembali ke rumah mereka di utara, selama gencatan senjata 4 hari di Jalur Gaza.
Tentara Israel juga akan membatasi perjalanan dari utara ke selatan Gaza, hanya menggunakan satu jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perpindahan dari utara Jalur Gaza ke selatan hanya dapat dilakukan melalui Jalan Salah Eddine," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Avichay Adraee di media sosial X.
"Pergerakan masyarakat dari selatan Jalur Gaza ke utara tidak akan diizinkan dengan cara apa pun," ungkapnya, demikian dilansir Al Jazeera.
Israel juga disebut telah menyebar selebaran di beberapa wilayah Jalur Gaza, yang berisi pesan larangan perpindahan warga ke selatan Gaza.
Sesaat sebelum gencatan senjata diberlakukan di Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan kembali bahwa "perang belum berakhir" dan bahwa Gaza utara merupakan "zona perang yang berbahaya".
"Perang belum berakhir. Penghentian permusuhan untuk tujuan kemanusiaan bersifat sementara," tulis juru bicara IDF Avichay Adraee di media sosial X.
Dia menambahkan, "Wilayah Jalur Gaza bagian utara adalah zona perang yang berbahaya dan dilarang untuk bergerak ke sana."
Lihat Juga : |
Selain itu IDF juga mendesak orang-orang di Gaza untuk tetap berada di wilayah selatan.
Dalam kesepakatan gencatan senjata selama empat hari antara Israel dan milisi Hamas, kedua pihak sepakat untuk saling bertukar tawanan. Hamas akan melepas 50 sandera dari Gaza, sementara Israel setuju membebaskan 150 tahanan dari penjara Israel.
Selain gencatan senjata, kesepakatan ini juga termasuk izin pengiriman bahan bakar dan jeda pertempuran di seluruh wilayah Gaza.
Memasuki hari ke-49 agresi Israel di Palestina, lebih dari 14.800 warga Palestina meninggal dunia. Dari jumlah itu, hampir separuhnya adalah perempuan dan anak-anak.
(dna)"Sebulan Agresi Israel ke Palestina"
Sebulan perang berlangsung, korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza, Palestina, melebihi jumlah korban meninggal di perang Rusia vs Ukraina dan Tel Aviv belum menunjukkan tanda-tanda gencatan senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar