YERUSALEM, iNews.id - Israel memerintahkan warga Palestina untuk meninggalkan kawasan di dekat Khan Younis di selatan Gaza. Warga sipil diminta berlindung di Gaza bagian utara.
Selebaran yang dijatuhkan dari pesawat memberitahu warga sipil untuk meninggalkan kota-kota Bani Shuhaila, Khuzaa, Abassan, dan Qarara. Lebih dari 100.000 orang biasanya tinggal di sana, tetapi sekarang kota-kota tersebut sudah hampir sepi.
Melasir dari Arab News, Jumat (17/11/2023), peringatan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel berencana melakukan operasi militer besar di selatan Gaza.
PBB menyatakan sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza telah menjadi pengungsi. Sebagian besar di kota-kota di selatan, sejak Israel memulai agresi militernya.
Sementara itu, staf medis Palestina mengatakan mereka semakin khawatir akan nyawa ratusan pasien dan staf di rumah sakit terbesar Gaza, yang terputus dari semua hubungan dengan dunia luar selama lebih dari satu hari setelah pasukan Israel menyerangnya.
Israel mengatakan pasukannya masih melakukan pencarian di rumah sakit Al-Shifa untuk mencari bukti keberadaan Hamas.
"Operasi ini didasarkan pada pemahaman kami bahwa ada infrastruktur teroris yang tersembunyi dengan baik di kompleks tersebut," kata pejabat Israel.
Israel telah merilis gambar yang mengklaim sebagai senjata api dan rompi anti-peluru yang ditemukan di rumah sakit, tetapi tidak ada bukti markas besar Hamas yang disebut beroperasi di terowongan di bawahnya.
Kenneth Roth, mantan kepala Human Rights Watch dan sekarang seorang profesor di Princeton meminta Israel harus memberikan bukti kuat untuk membenarkan penutupan rumah sakit di utara Gaza.
Rumah sakit memiliki perlindungan khusus dalam hukum humaniter internasional.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar