Kemenkes mengonfirmasi pasien meninggal di RSCM tidak disebabkan Mpox - Antara news

Kemenkes mengonfirmasi pasien meninggal di RSCM tidak disebabkan Mpox

Kamis, 23 November 2023 12:08 WIB

Kemenkes mengonfirmasi pasien meninggal di RSCM tidak disebabkan Mpox
Tangkapan layar Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan keterangan dalam konferensi pers virtual bertajuk "Penanganan Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan Masyarakat" diikuti dari Jakarta, Senin (28/8/2023). (ANTARA/Andi Firdaus)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi satu pasien meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta bukan disebabkan cacar monyet atau Mpox.

"Ada laporan satu kasus di RSCM meninggal, tapi bukan karena Mpox," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan pasien tersebut terkonfirmasi positif Mpox dengan riwayat penyakit HIV positif.

Baca juga: Dinkes Kepri catat satu kasus cacar monyet

Dia menjelaskan pasien itu meninggal karena Ileus Obstruksi atau penyumbatan usus dan HIV positif dengan viral loud yang sangat rendah dan belum pernah mendapat obat antiretroviral (ARV).

"Kalau gejala Mpox-nya hanya lesi di kulit saja," katanya.

Data terbaru Kemenkes terkait dengan kasus Mpox di Indonesia per 22 November 2023 berjumlah 57 kasus yang tersebar di DKI Jakarta 42 kasus, Banten enam kasus, Jawa Barat enam kasus, Kepulauan Riau satu kasus, dan Jawa Timur dua kasus.

Dari total kasus tersebut, 33 kasus di antaranya sembuh, delapan suspek, dan 191 lainnya discarded atau tidak terkait dengan Mpox berdasarkan uji sampel di laboratorium.

Indonesia melaporkan kasus Mpox pertama kali pada 20 Agustus 2022 sebanyak satu kasus. Sejak 13 Oktober 2023 Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox.

Baca juga: Dinkes Bogor tangani kasus pertama cacar monyet asal Parungpanjang
Baca juga: Dinkes DKI mulai berikan vaksinasi cacar monyet dosis 2
Baca juga: Kemenkes deteksi kasus Mpox di lima provinsi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023

  • Tag:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya