Kamis, 23/11/2023
![Ilustrasi Mpox. (Foto: Istimewa)](https://image-korankaltim.sgp1.digitaloceanspaces.com/berita/medium/f3580e74a73e83d30defff6adac41133_23112312081413118.jpeg)
Ilustrasi Mpox. (Foto: Istimewa)
KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan per Kamis (23/11/2023) ada total 57 kasus pasien cacar monyet Mpox di Indonesia. Dari jumlah kasus tersebut, satu pasien dinyatakan meninggal dunia.
![sponsor](https://image-korankaltim.sgp1.digitaloceanspaces.com/kk/ads/thumbs/b360f7983ab94aa377091a0b58aa41f0_2023_11_01_super_november.jpg)
Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM menyebut seluruh kasus Mpox di Indonesia dialami oleh laki-laki, belum ada laporan kasus pada wanita.
![sponsor](https://image-korankaltim.sgp1.digitaloceanspaces.com/kk/ads/thumbs/eae4013cbc9a14c02b801d8d895093e3_kutim.webp)
"Dari ke 57 kasus, disertai kondisi penyerta dan lebih dari 1, terbanyak adalah pasien tersebut juga mengidap HIV positif, sifilis, hipertensi, dan TBC aktif," beber dr Achmad dalam Update Fatalitas Kasus Mpox di Indonesia, dilansir dari detik.com pada Kamis (23/11/2023).
![sponsor](https://image-korankaltim.sgp1.digitaloceanspaces.com/kk/ads/thumbs/315b95eab4c8ca38299834a93fc4c017_jalan_sehat.jpg)
Baca Juga
dr Achmad menambahkan di antara kasus Mpox tersebut, sekitar 39 pasien dengan HIV dan 16 orang mengidap sifilis. Mengenai kasus kematian pasien, pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menegaskan penyebab kematiannya bukan karena Mpox tetapi penyakit penyerta yang diidap sebelumnya. Sebelum meninggal, pasien sempat menjalani operasi karena ada gangguan di aliran usus.
"Pasca operasi kondisi pasien cukup stabil tapi karena ada komorbid lainnya dan ada monkeypox dengan lesi yang cukup berat, terjadi komplikasi sehingga perawatan 2 minggu terjadi komplikasi pada paru," ujar spesialis penyakit dalam dengan subspesialis penyakit tropik dan infeksi RSCM Dr dr Lie Khie Chen, SpPD-KPTI.
Editor: Maruly Zainuddin
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link
https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.
kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.
![](https://korankaltim.com/images/sf.webp)
![](https://image-korankaltim.sgp1.digitaloceanspaces.com/seputarfakta/news/photo-xs/aef46c8b-1848-4142-a9a4-ed849131febb.jpg)
Komentar
Posting Komentar