Ketua MK Suhartoyo Menangis Saat Pidato Soal Kepercayaan Publik
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo menangis saat menyampaikan pidatonya usai disumpah menjadi Ketua MK masa jabatan 2023-2028.
Mulanya, Suhartoyo mengatakan MK baru saja melewati salah satu fase krisis kelembagaan. Ia bersyukur MK dapat melewati fase tersebut.
Suhartoyo memahami bahwa ada ekspektasi dan harapan tinggi yang dibebankan pada pundaknya. Hal itu berkaitan dengan peningkatan kepercayaan publik terhadap MK.
Salah satu upaya yang bakal dilakukan adalah mempercepat pembentukan Majelis Kehormatan MK (MKMK) secara permanen.
"Dengan penuh kerendahan hati, saya pun memohon kepada publik dan masyarakat luas agar kembali memberikan dukungan terbaiknya kepada Mahkamah Konstitusi, sehingga kami dapat segera bangkit kembali melangkah dan bekerja lebih cepat sesuai dengan harapan pencari keadilan," ujar Suhartoyo dalam pidatonya di Gedung MK, Jakarta, Senin (13/11).
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kepercayaan publik dimaksud meskipun kami menyadari hal tersebut tidak mudah dilakukan seperti membalik telapak tangan," sambung Suhartoyo.
Di tengah pidatonya, Suhartoyo tampak menangis.
"Kepada kolega saya yang mulia para bapak dan ibu hakim..," kata dia seraya menangis.
"Mari kita membangun kembali sinergitas persaudaraan dan juga ke dalam bekerja. Masih terdapat tuntutan publik yang perlu kita capai dan penuhi bersama khususnya upaya untuk meningkatkan kualitas putusan sebagaimana telah menjadi salah satu misi kelembagaan MK," imbuh dia.
Suhartoyo mengatakan akan memperkuat dukungan perkara MK sekaligus meningkatkan motivasi serta sense of belonging dari pegawai MK. Hal itu dilakukan agar tercipta suasana kerja yang semakin harmonis, terarah, dan juga seimbang.
Komentar
Posting Komentar