MER-C Ungkap Penyebab Sulitnya Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza - Beritasatu

MER-C Ungkap Penyebab Sulitnya Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza

Jumat, 10 November 2023 | 20:05 WIB
Penulis: Agnes Valentina Christa | Editor: LES
URL berhasil di salin.
Ketua Presidium MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Sarbini Abdul Murad.
Ketua Presidium MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Sarbini Abdul Murad. (Beritasatu / Agnes Valentina)

Jakarta, Beritasatu.com- Serangan Israel ke Palestina masih terus berlangsung saat ini dan telah memakan korban jiwa lebih dari 10.000 orang, termasuk anak-anak dan warga sipil. Saat ini Palestina membutuhkan banyak bantuan kemanusian oleh banyak pihak dan negara.

ADVERTISEMENT

Salah satu negara yang kini memberikan bantuannya untuk Palestina adalah Indonesia. Namun, kondisi yang saat ini terjadi adalah bantuan untuk para korban perang tersebut tidak mudah untuk masuk dan sampai ke Gaza, karena prosedur yang sulit. Ketua Presidensium MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Sarbini Abdul Murad menilai, kondisi ini sangat berbeda dengan pada saat dirinya ke Gaza 2007 lalu. 

Waktu itu juga tak mudah, tetapi kemungkinan untuk dia membawa bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza masih terbilang ada. Dia mengungkapkan salah satu penyebab sulitnya akses masuk hari ini karena ada faktor pergantian pemerintahan di Mesir. 

ADVERTISEMENT

“Beda dengan hari ini, pergantian Pemerintahan Mesir ini juga sangat memengaruhi juga cara kita ke sana,” ungkap Sarbini Abdul Murad di media briefing dengan topik “Sharing Pengalaman Para Dokter Indonesia di Zona Perang”, Jumat (10/11/2023). 

Sebagai dokter yang terbiasa terjun ke wilayah perang, Sarbini menceritakan perjalanan ke Palestina dimulai pada 2007 akhir. Dia memutuskan untuk membuka jalan bagi Indonesia untuk dapat masuk ke Palestina dan hal itu membutuhkan waktu panjang selama sembilan bulan lamanya di perbatasan Mesir. 

Aksi nekatnya itu dimulai karena dia kesal proyeksi penyelamatan terus berujung pada wacana, sehingga memutuskan untuk membuat jalan yang konkret ke Gaza. Pada proses itu, Sarbini menyatakan akses masuk untuk dapat melewati sungai perbatasan yang ada di Mesir menuju Gaza tidak sesulit hari ini. 

“Waktu itu berbeda dengan sekarang. Kalau sekarang sangat susah untuk kita bisa ke sungai ke perbatasan. Saat saya dahulu, masih diberi kesempatan bagi orang asing untuk bisa mendekati atau melewati sungai sampai perbatasan,” katanya.

Sarbini menambahkan, sungai yang membawanya menuju Gaza itu termasuk daerah operasi militer yang tidak bisa didekati oleh sembarangan orang asing. Untuk dapat mengatasi hal ini, Sarbini meminta surat khusus dari Kementerian Kesehatan RI agar merekomendasikan dia untuk membantu warga Palestina di Gaza. 

Surat itu juga dibawa ke mana-mana demi keamanannya, dan sebagai alat komunikasi dengan Pemerintah Mesir. “Surat itu sakti. Saya bawa kemana-mana, dan saya bilang saya spesial employee dari Kemenkes Indonesia. Jadi KBRI bantu semua bantu saya, itu 2007 akhir,” imbuhnya. 

Kemudian pada 2008 akhir, Sarbini dan tim kembali berangkat ke Kairo untuk membantu usaha penyelamatan dan membawa bantuan ke Gaza. Pada waktu itu dia kembali bercerita aksesnya juga tak sesulit seperti hari ini. 

Meskipun terdapat pemeriksaan di setiap 2 km di perbatasan menuju Gaza, dan terjadi banyak diskusi serta waktu menunggu, peluang dia dan tim Indonesia ke Gaza terbuka. Tak hanya itu, Sarbini mengungkapkan, dia dan tim diminta menandatangani tiga surat dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris yang berisi,“kalau kamu mati itu tidak ada tuntutan dari Pemerintahan Indonesia ke Mesir.”

“Saya tanda tangan waktu itu, setelah itu dengan teman-teman masuk ke Gaza dan itu diiringi oleh banyak ambulans. Itu suara bomnya menggelegar di mana-mana jadi, sasaran kita setelah sampai ke Gaza adalah pergi ke rumah sakit,” ungkapnya.

Ia melanjutkan,“Jadi itu ada konvoi ambulans dan kita tidak boleh pisah dengan rombongan yang lain sampai kita ke Rumah Sakit Assyifa Gaza, kalau di Jakarta rumah sakit itu seperti rumah sakit Cipto (RSCM) atau Rumah Sakit Fatmawati," jelasnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya