Pemerintahan Israel Bergejolak, Rencana Penggulingan Netanyahu Kian Terdengar
Penulis: Winda Destiana Putri | Editor: WDP

Jakarta, Beritasatu.com - Ketegangan antara pemimpin Israel semakin meningkat seiring eskalasi perang di Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi ancaman penggulingan, memunculkan perpecahan dalam pemerintahan Israel.
Menurut laporan dari Channel 13 News, media Israel terkemuka, Kamis (16/11/2023) pihak-pihak di dalam partai berkuasa Likud tengah merancang strategi untuk menggulingkan Netanyahu. Rencana ini melibatkan upaya merekrut 61 anggota parlemen guna menyampaikan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan saat ini, dengan tujuan membentuk pemerintahan baru tanpa perlu menggelar pemilu.
Channel 13 menyebutkan bahwa kekhawatiran muncul di kalangan anggota parlemen Likud. Mereka mengkhawatirkan bahwa kepemimpinan Netanyahu dapat menyebabkan kekalahan dalam pemilu mendatang, yang mungkin memaksa mereka keluar dari arena politik Israel. Diskusi intensif dilakukan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya, dengan rencana tersebut diharapkan berlanjut setelah berakhirnya operasi darat militer di Gaza.
Meskipun ada usaha untuk meredakan kekhawatiran di antara oposisi, calon pengganti yang diusulkan untuk memimpin pemerintahan setelah Netanyahu dilaporkan tidak akan mencalonkan diri pada pemilu berikutnya.
Namun, media melaporkan bahwa peluang kesuksesan rencana tersebut terbilang kecil karena hanya 10 anggota parlemen Likud yang mendukungnya. Menurut hukum Israel, diperlukan setidaknya 15 anggota parlemen dari Partai Likud untuk menjatuhkan mosi tidak percaya.
Pemerintahan Netanyahu sendiri dilantik pada 29 Desember 2022, setelah pemilu November yang memberikan mayoritas sederhana kepada blok sayap kanan untuk membentuk pemerintahan baru. Namun, dukungan terhadap Netanyahu dan Likud telah menurun signifikan menurut jajak pendapat terbaru, yang mencerminkan dampak serangan dari kedua belah pihak dalam konflik di Gaza.
BERITA TERKAIT

Pemerintah Indonesia Sudah Mainkan Peran Cukup Baik Dukung Palestina

BPS: Palestina-Israel Tak Pengaruhi Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia

Konflik Israel-Palestina: Kekerasan Munculkan Militanisme

Jokowi Ajak 57 Negara Anggota OKI Perjuangkan Keadilan bagi Palestina

Bawa Hasil KTT OKI Soal Konflik Israel-Palestina, Jokowi Tiba di Washington DC

Cukup! Paus Fransiskus Serukan Dihentikannya Konflik di Gaza
BERITA TERKINI

Panja BPIH Komisi VIII DPR Tolak Usulan Biaya Haji Rp 105 Juta dari Kemenag

60 Tahun Hidup di Laut, Masyarakat, Masyarakat Suku Bajo di Kolaka Akhirnya Miliki Sertifikat Tanah

Tidak ada komentar:
Posting Komentar