PLTU Batu Bara Sumber Polusi, PLN Didesak Cari Solusi – Beritasatu November 23, 2023 at 06:55AM
PLTU Batu Bara Sumber Polusi, PLN Didesak Cari Solusi
Kamis, 23 November 2023 | 04:00 WIB
Penulis: Alfida Rizky Febrianna | Editor: RZL
Pembangkit listrik tenaga uap. (Beritasatu Photo/Ruht Semiono)
Jakarta, Beritasatu.com – Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara disorot lantaran menjadi penyumbang polusi udara dan emisi signifikan yang berkontribusi pada perubahan iklim global. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menekankan urgensi pengalihan dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT).
ADVERTISEMENT
Tulus menegaskan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai perusahaan pemilik PLTU batu bara dengan kapasitas terbesar ke-8 di dunia harus mengatasinya demi kepentingan hajat hidup masyarakat.
BACA JUGA
"Dalam rangka mewujudkan net zero emission, upaya pengurangan polusi oleh energi fosil, khususnya PLTU, harus dilakukan secara serius. PLN perlu menangani masalah ini demi kepentingan masyarakat," ujar Tulus kepada Beritasatu.com, Rabu (22/11/2023).
ADVERTISEMENT
Tulus menilai penting bagi PLN untuk memastikan bahwa seluruh PLTU yang dimilikinya telah memenuhi standar Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan HIdup) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"PLN mengeklaim bahwa PLTU-nya sudah standar Proper dari KLHK. Untuk meyakinkan publik, perlu dilakukan audit ulang untuk memastikan bahwa standar KLHK terpenuhi, termasuk batas emisi yang dihasilkan," tegas Tulus.
Dalam konteks PLTU, Tulus menyatakan bahwa idealnya energi fosil perlu digantikan dengan energi ramah lingkungan atau green energy. Namun, dia mengakui bahwa peralihan tersebut harus mempertimbangkan ketersediaan, keterjangkauan, dan keandalan energi yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA
"Energi fosil masih menjadi opsi, tetapi pertimbangan harus diberikan pada tiga syarat, yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan keandalan. Meski PLTU berkontribusi pada polusi, pertanyaannya adalah apakah energi lain dapat memenuhi syarat-syarat tersebut tanpa memberatkan masyarakat," ungkapnya.
Tulus menyoroti perlunya sinergisitas antara PLN dan pemerintah dalam mencari solusi untuk mewujudkan transisi energi. Hal ini diperlukan agar target net zero emission pada 2060 dapat tercapai tanpa mengorbankan ketersediaan, keterjangkauan, dan keandalan energi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Informasi Terkini, terpopuler serta pilihan dari berbagai sumber terpercaya di https://bit.ly/3GMnTDt dan https://bit.ly/3aagi7A
from Opsiin – Kopiminfo https://ift.tt/TEZhCOe
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar