Polisi Dalami Informasi Korban Tewas Bentrok Ormas di Bitung - CNN Indonesia

Polisi Dalami Informasi Korban Tewas Bentrok Ormas di Bitung

CNN Indonesia
Minggu, 26 Nov 2023 02:18 WIB
Kepolisian mendalami informasi mengenai kemungkinan korban jiwa dalam bentrokan antara massa pro Palestina dengan ormas di Bitung, Sulawesi Utara.
Ilustrasi. Kepolisian mendalami informasi mengenai kemungkinan korban jiwa dalam bentrokan antara massa pro Palestina dengan ormas di Bitung, Sulawesi Utara. (Foto: istockphoto/LaylaBird)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian mendalami informasi mengenai kemungkinan korban jiwa dalam bentrokan antara massa pro Palestina dengan organisasi masyarakat (ormas) di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).

"Nanti informasi saya dalami lagi [soal adanya korban jiwa]," kata Kapolda Sulut Irjen Setyo Budiyanto, Sabtu (25/11).

Bentrokan dua kelompok massa itu terjadi di ruas jalan Kota Bitung, Sabtu sore. Menurut Setyo saat ini kondisi di lokasi relatif mulai kondusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sih suasanya sudah relatif kondusif. Sudah masing-masing meninggalkan tempat," ujar dia, mengutip Detik.

Pilihan Redaksi

Lebih lanjut, Setyo mengungkap bahwa aparat gabungan TNI-Polri sedang fokus meningkatkan patroli di sejumlah titik. Hal ini dilakukan agar situasi kondusif tetap terjaga.

"Sudah kondusif, tinggal kami menjaga sampai besok pagi hingga hari-hari berikutnya tidak ada masyarakat terprovokasi. Semuanya memahami harus dituntaskan, harus diselesaikan dan tidak ada masalah di hari-hari berikutnya," paparnya.

Wali Kota Bitung Maurits Mantiri juga menyatakan saat ini wilyahnya sudah dalam keadaan kondusif dan aman. Sebelumnya sempat terjadi bentrokan antara ormas dengan massa pro Palestina di Bitung, Sulawesi Utara.

Maurits mengimbau seluruh masyarakat kota Bitung untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif.

Pemerintah bersama semua pemangku kepentingan seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur TNI/Polri kini sedang bersama-sama di lapangan untuk menyelesaikan selisih paham.

"Untuk itu marilah kita bersama-sama mendukung upaya pemerintah di lapangan dengan tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memprovokasi berbagai pihak," katanya.

(tim/dmi)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya