Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran untuk Jadikan Bangsa Kuat
Penulis: Jayanty Nada Shofa | Editor: LES
Jakarta, Beritasatu.com – Program pembagian makan siang dan susu gratis di sekolah yang dicanangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, diharapkan dapat mengatasi stunting di Tanah Air. Dengan program ini, anak-anak Indonesia terpenuhi asupan gizinya, dan bangsa menjadi kuat.
“Asupan gizi anak sekolah di Indonesia masih jauh di bawah standar. Kita (Indonesia, Red) tidak bisa menjadi bangsa yang kuat jika kita tidak mengurus anak-anak kita,” ujar Dradjad H Wibowo, selaku ekonom senior Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju Prabowo-Gibran di 2023 Indonesia Economic Forum yang digelar Rabu (29/11/2023).
Menurut Drajad, program pemberian makan siang dan susu gratis ini juga dilakukan Pemerintah India. “Kami akan membagikan makan siang gratis serta susu bagi anak sekolah. Kami sebenarnya mengikuti contoh India dengan membagikan makanan gratis ke anak sekolah untuk mengatasi masalah stunting dan lain sebagainya,” ucap Dradjad.
Dradjad mengacu pada program Midday Meal Scheme (skema makanan tengah hari) India yang sudah berlangsung sejak 1995. Melalui program ini, India membagikan makan siang gratis ke lebih dari 100 juta siswa sekolah setiap harinya. Hal ini menjadikan Midday Meal Scheme sebagai program nutrisi sekolah terbesar di dunia.
Program ini bertujuan di antaranya untuk memperbaiki status nutrisi anak-anak sekolah di India. Pada 2021, India memutuskan untuk mengganti nama program ini menjadi PM Poshan. Program PM Poshan menargetkan memberi makanan gratis kepada 118 juta siswa di 1,12 juta sekolah yang dikelola pemerintah India.
Berdasarkan dokumen visi-misi Prabowo, program pemberian makan siang harian ini berlaku pada siswa pra-sekolah, SD, SMP, SMA, dan pesantren. Tak hanya itu, Prabowo juga berencana untuk memberikan bantuan gizi kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia.
Program makan siang dan pemberian gizi ibu hamil ini secara keseluruhan menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029.
“Dengan memberikan bantuan gizi kepada ibu hamil, kita dapat mengurus anak-anak kita sejak mereka masih dalam kandungan,” jelas Dradjad.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan mencatat angka stunting Indonesia berada di 21,6% pada tahun 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024.
Komentar
Posting Komentar