RS Al Shifa Bak Zona Kematian, Puluhan Bayi Dievakuasi dari Gaza - CNN Indonesia

RS Al Shifa Bak Zona Kematian, Puluhan Bayi Dievakuasi dari Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2023 07:55 WIB
Bayi-bayi prematur di RS Al Shifa Gaza berhasil dievakuasi di tengah agresi Israel atas Palestina di Gaza.
Puluhan bayi prematur telah dievakuasi dari Gaza. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bayi-bayi prematur di RS Al Shifa Gaza berhasil dievakuasi di tengah agresi Israel atas Palestina di Gaza.

Sebanyak 31 bayi prematur itu dievakuasi dari rumah sakit Al Shifa Gaza ke sebuah rumah sakit di wilayah selatan, untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang lebih baik di tengah agresi Israel.

Pasalnya, listrik yang mati membuat RS Al Shifa kesulitan untuk merawat bayi-bayi prematur tersebut. Bahkan, parahnya, bayi prematur itu dilaporkan terpaksa dibungkus pakai kertas aluminium foil untuk memberikan kehangatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi

Namun, puluhan bayi prematur itu kini telah dievakuasi oleh petugas medis Palestina pada Minggu (19/11) waktu setempat, usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut situasi di Al Shifa bak "zona kematian".

Direktur RS Al Shifa Mohammed Zaqut mengatakan 31 bayi prematur itu telah berhasil dievakuasi. Kini pihaknya tengah menunggu persiapan lebih lanjut untuk membawa bayi prematur itu ke luar Gaza menuju Mesir.

"Para dokter menemukan bahwa semua bayi tersebut berjuang melawan infeksi serius, karena kurangnya pasokan medis dan ketidakmungkinan tindakan pengendalian infeksi di Al Shifa," kata Zaqut dikutip AFP.

Dia juga menyebut tidak ada satu pun dari bayi prematur itu yang didampingi anggota keluarga, karena Kementerian Kesehatan Gaza tak bisa menemukan keluarga mereka.

Sejak sepekan terakhir RS Al Shifa menjadi titik target gempuran Israel, yang mengklaim fasilitas medis itu dijadikan pusat komando oleh milisi Hamas. Baik itu pihak Hamas maupun pengelola RS telah membantah tuduhan Israel.

Lebih dari 40 hari agresi Israel atas Palestina, lebih dari 13 ribu warga sipil tewas di mana 5.500 di antaranya adalah anak-anak.

Menurut WHO saat ini masih ada lebih dari 250 pasien dan staf medis di Al Shifa.

Otoritas berwenang kini sedang membuat rencana evakuasi bagi mereka, namun perlu waktu beberapa hari untuk mengevakuasi semuanya.

(dna/rhr)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya