RS Al Shifa Gaza Berhenti Beroperasi, 27 Pasien Dewasa dan 7 Bayi Meninggal
Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Gaza, Beritasatu.com – Otoritas kesehatan di Gaza, pada Senin (13/11/2023) mengungkapkan, korban meninggal sejak Rumah Sakit Al Shifa bergenti beroperasi menjadi 34 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 27 pasien dewasa dan tujuh bayi yang memerlukan perawatan intensif.
Hal tersebut diungkapkan wakil pejabat kesehatan Gaza, Youssef Abu Rish. Ia mengatakan, banyak rumah sakit di Gaza utara terpaksa berhenti beroperasi karena kekurangan pasokan, dan menjadi lokasi pertempuran Israel-Hamas.
Israel beralasan, serangan ke rumah sakit dilakukan karena Hamas telah membangun markas militer di terowongan bawah tanah di kompleks Rumah Sakit Al Shifa. Para dokter dan badan PBB untuk Palestina telah memperingatkan, pertempuran yang terjadi di wilayah rumah sakit mengancam keselamatan jiwa warga sipil di sana.
Rumah Sakit Al Shifa terletak di jantung Kota Gaza, yang kini menjadi zona pertempuran kota.
Pejabat Hamas Youssef Abu Rish, mengatakan, semua rumah sakit di Gaza utara sudah tak lagi beroperasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah Palestina memperingatkan bahwa ada 3.000 pasien dan staf berlindung di dalam Rumah Sakit Al Shifa tanpa bahan bakar, air atau makanan yang memadai.
“Sayangnya, rumah sakit tersebut tidak lagi berfungsi. Sudah tiga hari tanpa listrik, tanpa air,” kata Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Terdapat 20 rumah sakit yang sudah tak beroperasi dari total 36 rumah sakit yang berada di Gaza.
Anak-anak Palestina yang terluka menerima perawatan di rumah sakit Al Shifa, menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza pada 23 Oktober 2023.
Komentar
Posting Komentar