Sempat Baku Tembak di Gerbang, Pasukan Israel Masuki RS Al Shifa di Gaza - Beritasatu

 

Sempat Baku Tembak di Gerbang, Pasukan Israel Masuki RS Al Shifa di Gaza


Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Rabu, 15 November 2023 | 22:57 WIB
Pasukan Israel saat melakukan operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023.
Pasukan Israel saat melakukan operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. (AP / AP)

Gaza, Beritasatu.com – Pasukan Israel pada Rabu (15/11/2023), memasuki bangunan Rumah Sakit Al Shifa di Gaza utara, dan menggeledah ruangan-ruangannya untuk mencari ruang bawah tanah yang diklaim menjadi pusat komando kelompok Hamas.

Rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza telah menjadi sasaran utama operasi darat pasukan Israel, yang mengatakan Hamas bermarkas di terowongan di bawahnya, meski hal ini dibantah oleh kelompok milisi Palestina ini.

Para pejabat di Gaza mengatakan, banyak pasien, termasuk tiga bayi baru lahir meninggal dalam beberapa hari terakhir akibat pengepungan Israel terhadap fasilitas tersebut. Israel mengatakan, pasukannya membunuh para pejuang Hamas dalam bentrokan di luar gerbang. Namun mereka juga mengatakan, membawa pasokan medis bagi pasien yang berada di dalam rumah sakit.

BACA JUGA

RS Al Shifa Gaza Berhenti Beroperasi, 27 Pasien Dewasa dan 7 Bayi Meninggal

“Sebelum memasuki rumah sakit, pasukan kami diadang alat peledak dan pasukan teroris, pertempuran pun terjadi yang menewaskan teroris,” kata militer Israel.

“Kami dapat memastikan bahwa inkubator, makanan bayi, dan perbekalan medis yang dibawa oleh tank IDF dari Israel telah berhasil mencapai rumah sakit Al Shifa. Tim medis kami dan tentara berbahasa Arab berada di lapangan untuk memastikan bahwa pasokan ini sampai kepada mereka yang membutuhkan,” kata militer Israel.

Seorang ahli bedah Al Shifa, Ahmed El Mohallalati mengatakan kepada Reuters melalui telepon, bahwa staf rumah sakit bersembunyi ketika pertempuran terjadi di luar rumah sakit semalaman. “Jadi kemarin sore dimulai penembakan di sekitar rumah sakit dan di dalam rumah sakit. Dan suaranya sungguh mengerikan,” katanya.

Ia melanjutkan,“Kemudian kami menyadari bahwa tank-tank bergerak di sekitar rumah sakit. Salah satu tank besar masuk ke dalam rumah sakit dari gerbang utama timur, dan mereka baru saja diparkir di depan unit gawat darurat rumah sakit.”

“Semua jenis senjata digunakan di sekitar rumah sakit. Mereka menargetkan rumah sakit secara langsung. Kami berusaha menghindari berada di dekat jendela,” katanya.

Saksi lain yang berada di dalam rumah sakit, yang dihubungi melalui telepon mengatakan, bahwa tank-tank telah memasuki kompleks tersebut pada Rabu pukul 03.00 dini hari. 

Pasukan Israel turun dan menyebar di halaman rumah sakit, dan mulai menggeledah ruang bawah tanah, sebelum memasuki gedung.

BACA JUGA

Israel Tempatkan Sniper, Ribuan Orang Terjebak di Rumah Sakit Al Shifa

“Sangat berbahaya melihat dari jendela kaca. Pihak administrasi rumah sakit mengatakan kepada kami bahwa tentara pendudukan memberi tahu mereka bahwa mereka ingin menggeledah kami dan menggeledah ruangan demi ruangan. Saya sangat takut,” kata pria tersebut, yang meminta agar namanya dirahasiakan karena takut akan pembalasan Israel.

“Tidak ada penembakan karena tidak ada orang bersenjata di dalam fasilitas tersebut. Para prajurit bertindak bebas,” kata pria tersebut. 

Dia kemudian mengatakan bahwa suara tembakan kadang-kadang terdengar dan dia tetap bersembunyi.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, “Berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional, pasukan IDF melakukan operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di rumah sakit Shifa.”

Juru bicara militer Israel Letkol Peter Lerner mengatakan kepada CNN bahwa rumah sakit dan kompleks tersebut bagi Hamas adalah pusat operasi mereka. AS mengatakan pada hari Selasa bahwa intelijennya mendukung kesimpulan Israel.

Hamas mengatakan tindakan itu sama saja memberi Israel lampu hijau bagi Israel untuk menggerebek rumah sakit tersebut, dan Hamas menganggap Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab penuh atas operasi tersebut bersama dengan Israel.

Baca Juga

Komentar