Seniman Komik DC dan Marvel Keith Giffen Meninggal di Usia 70 Tahun – jawapos - https://bit.ly/47efu9F
Seniman Komik DC dan Marvel Keith Giffen Meninggal di Usia 70 Tahun – jawapos Media Informasi November 03, 2023 at 11:12PM
Seniman Komik DC dan Marvel Keith Giffen Meninggal di Usia 70 Tahun
By Muhammad Naufal Anwar
November 2, 2023

JawaPos.com – Keith Giffen, seorang seniman dan penulis buku komik terkenal dikabarkan meninggal dunia di usianya yang ke-70 Tahun.
Keith memulai karirnya saat dunia komik masih belum begitu populer pada tahun 1970-an, namun dia berhasil membawa tren superhero melalui Justice League dari DC Comics dan Guardians of the Galaxy dari Marvel.
Putrinya, Melinda Giffen Frater, mengatakan bahwa kematian Keith disebabkan oleh stroke saat masih dirawat di sebuah rumah sakit.
Giffen membawa energi baru, gaya artistik yang imajinatif, dan kecerdasan untuk karakter Marvel seperti Silver Surfer, Nova dan Thanos, serta tokoh-tokoh DC seperti Aquaman dan Flash.
Pada tahun 1980, keith bekerjasama dengan penulis J.M. DeMatteis dan seniman Kevin Maguire dalam menghadirkan nuansa baru dalam Justice League dari DC.
Kolaborasi tersebut menghasilkan melodrama superhero tradisional dengan humor yang kuat dan menafsirkan ulang superhero DC, Blue Beetle sebagai seorang remaja Amerika keturunan Meksiko bernama Jaime Reyes.
Keith juga memberikan kejutan bagi industri komik dengan memperkenalkan karakter-karakter konyol yang menunjukkan selera humornya yang aneh.
Pada tahun 1970-an, Giffen bekerja sama dengan komikus legendaris Bill Mantlo guna menciptakan Rocket Raccoon untuk komik Marvel, versi dunia binatang dari perampok bertopeng yang dikenal atas kemampuan dalam menggunakan senjata.
Nama karakter Raccoon diambil dari lagu The Beatles "Rocky Raccoon", karakter tersebut ditampilkan dalam film Marvel tahun 2014 "Guardians of the Galaxy" yang diperankan oleh Chris Pratt, Vin Diesel, Zoe Saldana, Bradley Cooper, dan lainnya.
Bekerja untuk DC pada tahun 1980-an, Giffen menciptakan karakter yang memang dibuat konyol, Ambush Bug sebagai tokoh yang lebih bijak dari karakter pahlawan seperti Superman.
Penggambaran Giffen untuk karakter Ambush Bug yakni sebagai Bugs Bunny dengan kemampuan hebat untuk teleportasi.
"Dalam suatu generasi tertentu dalam media komik, Anda akan mendapatkan seseorang yang memiliki lebih banyak ide dalam sehari dibandingkan dengan yang kita miliki," ujar Paul Levitz, presiden dan penerbit DC dalam sebuah wawancara telepon. Dikutip JawaPos.Com dari The New York Times Company, Kamis (2/11).
"Beberapa ide itu sangat gila dan luar biasa, seperti rakun yang membawa senjata atau pemburu bayaran yang mengejar seseorang di luar angkasa dengan sepeda motor, cukup luar biasa." sambungnya.
Ini bukan berarti bahwa Keith menganggap semua idenya luar biasa. Dalam sebuah wawancara tahun 2000, dia menggambarkan bentuk asli Lobo sebagai salah satu badut yang keji dan sama sekali dibenci dan berbicara tentang kekecewaannya saat Lobo muncul.
Namun ciptaannya, Lobo akhirnya menjadi bahan parodi yang sukses secara komersial, seperti dalam laga "Paramilitary Christmas Special" (1991), ketika kelinci Paskah mempekerjakan Lobo untuk membunuh Sinterklas.
"Itu sangat berlebihan," kata Giffen. "Saya mengirimkan Lobo ke DC hanya untuk sekedar melihat mereka kebingungan."
Putrinya mengatakan bahwa Ayahnya saat kecil telah mengembangkan kecintaannya pada komik, dengan mencoret-coret tanpa henti dan menggambar karakternya sendiri.
Setelah lulus dari Passaic Valley Regional High School pada tahun 1970, Keith bersumpah untuk mewujudkan kecintaannya sebagai karir, meskipun dia tidak tahu cara melakukannya.
"Saya masuk ke dunia komik dengan melakukan segala sesuatu yang salah," Ujar Keith pada tahun 2000.
Akhirnya Portofolio yang dimiliki Keith menarik perhatian Marvel, yang mempekerjakannya pada tahun 1976 untuk mengerjakan cerita hitam-putih yang berjudul "The Sword and the Star" bersama Mr. Mantlo, yang kemudian menjadi kolaboratornya.
Pada awal tahun 1980-an, Giffen bekerja untuk DC dan bekerjasama dengan Levitz pada tahun 1982 untuk membawa nuansa baru pada serial Legion of Super-Heroes yang telah berusia puluhan tahun.
Kerjasama yang dilakukan Keith menghasilkan sebuah cerita remaja yang menjadi pahlawan super di abad ke-30 dan menjadi keuntungan bagi DC pada tahun-tahun tersebut.
"Keith sangat bagus dalam mewujudkan secara visual seperti apa masa depan di Bumi ini," kata Mr Levitz tentang serial itu. "Tentu saja, banyak sekali masa depan yang harusnya terjadi seribu tahun namun sudah tergambarkan di masa kini."
Giffen akhirnya melanjutkan hasil karya yang luar biasa dengan mengerjakan berbagai macam judul untuk DC, Marvel, dan penerbit komik lainnya, termasuk Valiant dan Image hingga akhir usia 60-an.
Setelah kematian Keith, platform media sosial dipenuhi dengan ucapan duka cita yang menyebutkan bahwa Keith adalah seorang "icon" dan "jenius".
Giffen mengatakan bahwa ia tidak pernah meminta pengakuan seperti itu. "Saya tidak perlu melihat nama saya terpampang di sampul majalah," katanya dalam sebuah wawancara pada tahun 1989.
"Anda akan sangat jarang melihat saya di sebuah konferensi. Saya merasa enggan ketika mendengar seseorang disebut sebagai superstar dalam komik. Saya pikir 'superstar buku komik' adalah sebuah kiasan." sambungnya.