Situasi terkini Gaza, Israel akan serang wilayah selatan
Kamis, 16 November 2023 18:01 WIB

Seorang bocah pengungsi Palestina melihat melalui lembaran plastik yang menutupi tenda setelah hujan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 15 November 2023. ANTARA/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/as.
Khan Younis, Jalur Gaza (ANTARA) - Angkatan Udara Israel pada Kamis dini hari menjatuhkan selebaran di Khan Younis bagian timur di Jalur Gaza yang memberi tahu warga setempat untuk mengungsi karena militer akan melakukan operasi militer di sana.
Selebaran serupa telah dijatuhkan sekitar dua pekan sebelumnya, tetapi kali ini disusul dengan bombardemen besar-besaran yang dilakukan tank Israel di daerah-daerah permukiman di bagian timur.
Khan Younis terletak di wilayah selatan Jalur Gaza. Puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan tenda-tenda, sehingga daerah itu penuh sesak oleh pengungsi di tengah kekurangan makanan dan air.
“Demi keselamatan Anda, Anda perlu mengungsi dari tempat tinggal Anda segera dan menuju tempat-tempat perlindungan yang diketahui,” kata selebaran tersebut, yang menyebut kawasan permukiman Khuzaa, Abassan, Bani Suhaila dan Al Qarara.
“Siapa pun yang berada di dekat teroris atau fasilitas mereka membahayakan diri sendiri, dan setiap rumah yang digunakan oleh teroris akan menjadi sasaran,” kata selebaran itu.
Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang dan setiap ruang di Khan Younis dan kota-kota selatan lainnya sudah penuh sesak.
Baca juga: Pemimpin oposisi Israel desak PM Netanyahu mundur dari jabatannya
Kepala badan HAM PBB mengatakan pada Kamis bahwa wabah penyakit menular dan kelaparan tampaknya tidak dapat dihindari mengingat kondisi di sana memprihatinkan dan penuh sesak oleh pengungsi.
Israel juga menyebarkan selebaran di Gaza utara untuk mendesak warga sipil meninggalkan wilayah itu. Ratusan ribu orang telah mengungsi, sehingga banyak warga Palestina khawatir mereka akan tinggal selamanya di tempat-tempat pengungsian.
Perang tersebut dipicu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas yang menyusup dan melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober.
Serangan itu telah menewaskan sekitar 1.200 orang, termasuk bayi dan anak-anak, dan membawa lebih dari 200 orang ke Gaza untuk dijadikan sandera, menurut Israel.
Israel, yang bertekad menghancurkan Hamas, kemudian melancarkan serangan udara, laut dan darat di Gaza yang padat penduduk sehingga menewaskan lebih dari 11.000 orang, kebanyakan adalah wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Tekanan internasional terhadap Israel semakin besar ketika krisis kemanusiaan di Gaza, wilayah kantung Palestina, kian meningkat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Semua layanan komunikasi dan internet di Gaza akan terhenti
Baca juga: Hizbullah bersumpah taklukan rezim Israel jika perang di Gaza meluas
Selebaran serupa telah dijatuhkan sekitar dua pekan sebelumnya, tetapi kali ini disusul dengan bombardemen besar-besaran yang dilakukan tank Israel di daerah-daerah permukiman di bagian timur.
Khan Younis terletak di wilayah selatan Jalur Gaza. Puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan tenda-tenda, sehingga daerah itu penuh sesak oleh pengungsi di tengah kekurangan makanan dan air.
“Demi keselamatan Anda, Anda perlu mengungsi dari tempat tinggal Anda segera dan menuju tempat-tempat perlindungan yang diketahui,” kata selebaran tersebut, yang menyebut kawasan permukiman Khuzaa, Abassan, Bani Suhaila dan Al Qarara.
“Siapa pun yang berada di dekat teroris atau fasilitas mereka membahayakan diri sendiri, dan setiap rumah yang digunakan oleh teroris akan menjadi sasaran,” kata selebaran itu.
Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang dan setiap ruang di Khan Younis dan kota-kota selatan lainnya sudah penuh sesak.
Baca juga: Pemimpin oposisi Israel desak PM Netanyahu mundur dari jabatannya
Kepala badan HAM PBB mengatakan pada Kamis bahwa wabah penyakit menular dan kelaparan tampaknya tidak dapat dihindari mengingat kondisi di sana memprihatinkan dan penuh sesak oleh pengungsi.
Israel juga menyebarkan selebaran di Gaza utara untuk mendesak warga sipil meninggalkan wilayah itu. Ratusan ribu orang telah mengungsi, sehingga banyak warga Palestina khawatir mereka akan tinggal selamanya di tempat-tempat pengungsian.
Perang tersebut dipicu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas yang menyusup dan melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober.
Serangan itu telah menewaskan sekitar 1.200 orang, termasuk bayi dan anak-anak, dan membawa lebih dari 200 orang ke Gaza untuk dijadikan sandera, menurut Israel.
Israel, yang bertekad menghancurkan Hamas, kemudian melancarkan serangan udara, laut dan darat di Gaza yang padat penduduk sehingga menewaskan lebih dari 11.000 orang, kebanyakan adalah wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Tekanan internasional terhadap Israel semakin besar ketika krisis kemanusiaan di Gaza, wilayah kantung Palestina, kian meningkat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Semua layanan komunikasi dan internet di Gaza akan terhenti
Baca juga: Hizbullah bersumpah taklukan rezim Israel jika perang di Gaza meluas
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023
- Tag:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar