Staf Berlarian Lindungi Diri Saat Israel Rangsek RS Al Shifa Gaza - CNN Indonesia

Staf Berlarian Lindungi Diri Saat Israel Rangsek RS Al Shifa Gaza

CNN Indonesia
Rabu, 15 Nov 2023 18:45 WIB
Seorang dokter mengatakan para staf berlarian menyelamatkan diri saat pasukan Israel menerobos masuk RS Al Shifa di Gaza.
Seorang dokter mengatakan para staf berlarian menyelamatkan diri saat pasukan Israel menerobos masuk RS Al Shifa di Gaza. (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang dokter di Rumah Sakit Al Shifa, Jalur Gaza, Palestina, mengatakan para staf berlarian menyelamatkan diri saat pasukan Israel menerobos masuk fasilitas medis itu pada Rabu (15/11).

Dokter itu mengatakan staf RS berbondong-bondong menjauhkan diri dari jendela agar tak terkena baku tembak Israel dari luar rumah sakit. Tank-tank Israel pun menerobos halaman RS Al Shifa.

Lihat Juga :

"[Kami] dibombardir. Penembakan di sekitar dan di dalam rumah sakit," jelas dokter tersebut kepada Reuters.

"Kondisi itu sangat mengerikan hingga bisa merasakan bahwa lokasinya sangat dengan rumah sakit. Kemudian kami menyadari bahwa tank-tank tersebut bergerak di sekitar rumah sakit," lanjutnya. "Mereka parkir di depan UGD RS."

Banner artikel Ceasefirenow

Selain itu, pasukan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) juga telah menggerebek gedung-gedung utama RS Al Shifa, termasuk ruang bawah tanah. Pasukan itu menginterogasi dokter hingga pasien di RS tersebut.

Tentara Israel disebut menggeledah unit gawat darurat, departemen bedah khusus, hingga ruangan bersalin. Sehingga, staf medis berusaha melindungi diri dari serangan Israel.

"Mereka parkir di depan UGD RS. Segala jenis senjata digunakan di sekitar RS. Mereka menargetkan RS secara langsung. Kami berusaha menghindari berada di dekat jendela," jelas dokter itu.

Pilihan Redaksi

Pasukan militer Israel mulai menyerang rumah sakit terbesar di Gaza itu sejak Rabu (15/11) setelah Amerika Serikat menuduh Hamas memiliki markas komando di bawah RS tersebut.

Pernyataan yang dilontarkan Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby tersebut mendukung narasi Israel yang mencurigai Hamas memiliki terowongan yang terhubung dengan RS Al Shifa, serta menjadi lokasi mereka menawan para sandera.

Gempuran Israel ini sendiri terjadi ketika RS Al Shifa masih menampung sekitar 650 pasien dan 7 ribu warga Gaza yang mengungsi di kompleks medis tersebut. Sekitar 100 pasien dilaporkan dalam kondisi kritis.

Hamas sudah membantah tegas bahwa pihaknya memiliki markas di RS Al Shifa. Hamas menyebut pernyataan AS merupakan "lampu hijau" bagi Israel untuk membantai warga sipil.

Kelompok milisi Palestina itu bahkan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk komite internasional guna menginspeksi semua rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk RS Al Shifa, untuk membuktikan klaim Israel.

Hingga Senin (13/11), korban tewas akibat agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 11.240 orang.

Sebanyak 4.630 dari total korban tewas tersebut merupakan anak-anak, dan 3.130 lainnya merupakan perempuan.

(blq/pra)

Baca Juga

Komentar