Ukraina Tak Akan Diajak Gabung NATO Tahun Depan - Inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ukraina Tak Akan Diajak Gabung NATO Tahun Depan - Inews

Share This
Ukraina Tak Akan Diajak Gabung NATO Tahun Depan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg (kiri), saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, beberapa bulan lalu. (Foto: Reuters)

BRUSSELS, iNews.id - Pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels, Belgia, pada Rabu (29/11/2023) sepakat bahwa Ukraina tidak akan menerima undangan untuk bergabung dengan aliansi tersebut pada KTT NATO berikutnya pada 2024. Menurut rencana, KTT tersebut akan diadakan di Washington DC, AS. 

“Hari ini, sekutu menekankan bahwa dalam situasi saat ini, tidak ada pembicaraan tentang keanggotaan Ukraina di NATO, sehingga menjadi jelas bagi semua orang bahwa sampai KTT berikutnya dan KTT berikutnya, Ukraina tidak akan menerima undangan (untuk bergabung) ke NATO, meskipun fakta bahwa NATO akan merayakan peringatan 75 tahun KTT Washington berikutnya,” kata Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, kepada wartawan seusai pertemuan Dewan NATO-Ukraina, hari ini. 

Mengomentari rencana reformasi NATO untuk Ukraina, Szijjarto mengatakan, rencana tersebut berisi klausul tentang hak-hak minoritas nasional dan Hongaria akan secara serius memantau implementasinya. 

“Keanggotaan Ukraina dalam NATO terlalu dini karena dua alasan. Yang pertama adalah Perjanjian Washington yang membentuk NATO, pasal ke-10 yang menyatakan bahwa hanya negara-negara yang berkontribusi terhadap keamanan Atlantik Utara yang dapat bergabung dengan aliansi tersebut,” katanya. 

Menurut dia, pengakuan masuknya Ukraina ke dalam aliansi akan membawa NATO pada ancaman bentrokan langsung dengan Rusia, yang berarti Perang Dunia III. Alasan kedua, kata Szijjarto, wacana keanggotaan Ukraina di NATO saat ini dinilai terlalu dini karena aliansi tersebut merupakan komunitas berbasis nilai, menurut Perjanjian Washington. 

“Jelas bahwa tidak ada tempat dalam aliansi bagi negara yang terus-menerus merampas, melanggar, mencabut hak-hak kelompok minoritas nasional,” ujarnya. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, Kiev dan sekutunya harus bersiap untuk perjuangan yang panjang dan keras melawan agresi Rusia. Dia menambahkan, pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina tidak akan membuat perubahan signifikan terhadap situasi tersebut di medan perang. 

“Saya pikir kita sekarang perlu menyadari bahwa tidak ada solusi jitu, tidak ada satu sistem pun yang dengan sendirinya akan mengubah situasi di medan perang secara mendasar. Ini adalah pertanyaan tentang banyaknya kemampuan berbeda yang bekerja sama pada saat yang sama yang akan mendorong kemajuan Rusia kembali. Kita harus bersiap untuk pertarungan yang panjang dan keras,” kata Stoltenberg. 

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages