Warga Resah, Sungai Keyang di Ponorogo Penuh Endapan Kotoran Sapi
Penulis: Gayuh Satria Wicaksono | Editor: LES
Ponorogo, Beritasatu.com – Warga di kawasan di Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Ponorogo tengah resah, akibat endapan kotoran sapi yang memenuhi Sungai Keyang. Endapan kotoran sapi tersebut telah membentuk sedimentasi di sepanjang aliran sungai.
Selain menimbulkan sedimentasi, air sungai yang tercemar kotoran sapi juga berwarna kehijauan dan berbuih. Selain itu air sungai juga sering berbau kotoran sapi, sehingga mengganggu aktivitas warga dan mereka warga yang tinggal disepanjang aliran.
Salah seorang warga Ngadirojo, Arif Santoso mengatakan, jika limbah kotoran sapi sudah lama mencemari aliran sungai di desanya. Lebih parahnya limbah kotoran sapi tersebut bukanlah berasal dari desanya, melainkan dari sentra peternakan sapi perah yang ada di hulu sungai, yakni di Kecamatan Pudak.
Ia menyayangkan tidak adanya proses pengolahan kotoran sapi, membuat sejumlah peternak sapi memilih membuang kotoran sapi pada sejumlah aliran sungai di Kecamatan Pudak. Hingga akhirnya membuat aliran sungai yang berada di hilir terdampak.
“Sudah lama, semenjak adanya pengembangan sapi perah. Dampaknya air menjadi kotor dan berbau saat banjir,” kata Arif.
Warga lain, Pujiana menuturkan, pencemaran limbah kotoran sapi ini juga berdampak pada salah satu sektor wisata di Kecamatan Sooko, yakni Air Terjun Pletuk. Saat ini wisata alam tersebut sudah tidak bisa lagi dikunjungi karena air sudah berbau dan berubah warna menjadi hijau.
Ia khawatir jika ini terus dibiarkan, aliran sungai yang juga menuju Waduk Bendo tersebut dapat menghambat aliran air menuju waduk karena terkena sedimentasi. Selain itu ia juga takut air yang berada pada Waduk Bendo juga tercemar limbah kotoran sapi dan membuat ekosistem pada waduk menjadi terganggu.
“Ketika musim penghujan baunya luar biasa menyengat, kalau ini terus dibiarkan ditakutkan aliran sungai ini akan tertimbun seluruhnya oleh kotoran sapi,” tutur Puji.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, Gulang Winarno, tidak menampik adanya pencemaran limbah kotoran sapi di Kecamatan Sooko. Pihaknya sebenarnya sudah sering melakukan sosialisasi kepada sejumlah peternak, seperti membuat pengolahan kotoran sapi untuk dibuat biogas.
Namun karena banyaknya kotoran sapi, masih banyaknya para peternak yang nekat membuang kotoran sapi ke sungai. “Memang tercemar, kita lihat di air terjun Pletuk itu saja, luar biasa baunya. Jadi harapan kita kepada masyarakat mari kita bersama-sama mengelola limbah masing-masing peternak agar air kita kembali bersih,” ujar Gulang.
Komentar
Posting Komentar