Yordania Negara Pertama Jatuhkan 'Sanksi' Mandiri ke Israel soal Gaza – CNN Indonesia November 17, 2023 at 10:35PM
Yordania Negara Pertama Jatuhkan 'Sanksi' Mandiri ke Israel soal Gaza
CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 08:06 WIB
Yordania bisa dinilai negara perdana yang secara mandiri memberi ganjaran terhadap Israel akibat agresinya ke Gaza dengan membatalkan kerja sama penting. (AFP/Mandel Ngan) Jakarta, CNN Indonesia —
Yordania menyatakan tidak akan meneken perjanjian kerja sama energi dengan Israel yang baru diratifikasi bulan lalu.
Pembatalan kerja sama ini terjadi lantaran Yordania mengecam keras agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina yang terus berlangsung sejak 7 Oktober lalu dan kian membabi buta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami [Yordania-Israel] telah menjalin dialog terkait proyek-proyek regional. Kami sudah memikirkan semua ini… dan perang terjadi, kami tidak akan melanjutkannya," ucap Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada Al Jazeera pada Kamis (16/11).
"Kami tidak akan meneken perjanjian (kerja sama ini) lagi. Bisa Anda bayangkan seorang menteri Yordania duduk sebelah menteri Israel untuk meneken kerja sama pertukaran energi ketika Israel terus menerus membunuh anak-anak di Gaza?" papar Safadi menambahkan.
Yordania dan Israel memang tengah menjajaki kerja sama pertukaran energi yang berjalan selama beberapa bulan terakhir. Semula, Yordania dan Israel sepakat menerapkan kerja sama pertukaran energi yakni listrik dan air.
Kerja sama kedua negara ini sudah diratifikasi bulan lalu. Namun, perundingan mandek ketika Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober lalu imbas gempuran milisi Hamas ke wilayahnya.
Yordania juga telah menarik duta besarnya di Tel Aviv sebagai tanggapan atas agresi Israel ke Gaza dan menuduh negara Zionis itu memicu "bencana kemanusiaan yang belum terjadi sebelumnya."
Safadi mengatakan semua upaya Yordania ini ditujukan sebagai balasan atas "barbarisme yang dilakukan Israel" di Gaza.
"Agresi dan kejahatan Israel [di Gaza] tidak bisa lagi dibenarkan sebagai pembelaan diri. Mereka telah membunuh warga sipil tak berdosa dan menyerang rumah sakit," kata Safadi seperti dikutip Al Jazeera.
"Jika ada negara lain yang melakukan sebagian kecil dari apa yang dilakukan Israel saat ini, kita akan melihat sanksi yang dikenakan terhadap negara tersebut dari seluruh penjuru dunia," tambahnya.
Sejauh ini, belum ada sanksi internasional yang diterapkan secara kolektif terhadap Israel imbas agresi brutalnya ke Gaza. Iran sempat mengusulkan negara Arab dan Muslim dunia untuk mengembargo minyak negara Zionis itu, namun beberapa negara Arab menolaknya, termasuk Arab Saudi.
Yordania pun bisa dinilai negara perdana yang secara mandiri memberi ganjaran terhadap Israel akibat agresinya ke Gaza dengan membatalkan kerja sama penting.
Pilihan Redaksi
Per Kamis (16/11), Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 11.470 warga Palestina tewas akibat gempuran Israel ke wilayah itu sejak 7 Oktober lalu. Sebanyak 4.707 korban tewas merupakan anak-anak dan 3.155 korban meninggal lainnya adalah perempuan.
Jumlah korban tewas agresi Israel ke Gaza dalam sebulan lebih ini melampaui jumlah korban meninggal dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.
Yordania menjadi salah satu negara Arab yang sudah lama menormalisasi hubungannya dengan Israel, yakni pada 1994.
"Kami [Yordania] menandatangani perjanjian perdamaian [dengan Israel] pada 1994 sebagai bagian dari upaya negara Arab yang lebih luas untuk membangun solusi dua negara [Israel-Palestina]. Itu belum tercapai. Sebaliknya, Israel belum menerapkan janjinya dalam kesepakatan tersebut. Jadi kesepakatan kerja sama [dengan Yordania] harus tetap dikesampingkan untuk saat ini," kata Safadi.
(rds)
Informasi Terkini, terpopuler serta pilihan dari berbagai sumber terpercaya di https://bit.ly/3GMnTDt dan https://bit.ly/3aagi7A
from Opsiin – Kopiminfo https://ift.tt/GgumCaN
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar