Banjir Samarinda Paksa Petani Panen Lebih Awal, Kerugian Mencapai Rp 10 Juta
Penulis: Fuad Iqbal Abdullah | Editor: CAH
Samarinda, Beritasatu.com - Banjir besar yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (16/12/2023) kemarin mengakibatkan belasan hektare lahan pertanian milik warga rusak. Akibatnya, para petani pun terpaksa harus melakukan panen lebih awal, lantaran menderita kerugian yang ditaksir lebih dari Rp 10 juta.
Belasan hektare lahan pertanian yang rusak akibat banjir, salah satunya berada di Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
Tanaman mereka seperti sawi, bayam, dan kangkung, sebagian besar mengalami kerusakan. Bahkan, tak sedikit dari tanaman di lahan pertanian yang masih tertutupi lumpur pascaditerjang banjir.
Salah satu petani, Gunawan mengatakan banjir yang merendam lahan persawahan milik para petani di Kelurahan Mugirejo, memiliki ketinggian yang bervariasi, mulai dari 60 sentimeter hingga 1,5 meter.
“Iya gagal panen. Kalau ini kurang lebih satu hektare, enggak bisa lagi dipanen. Kalau kerugian kurang lebihnya di atas Rp 10 juta, Banjirnya bukan hanya merendam lahan persawahan, tetapi juga turut merendam lahan peternakan sapi,” ungkap Gunawan kepada Beritasatu.com saat ditemui di lahan persawahan miliknya di Kota Samarinda, Minggu (17/12/2023) Sore.
Sedangkan untuk lahan peternakan sapi, hanya mengalami kerusakan ringan. Kendati demikian, akibat banjir itu, mereka pun terpaksa harus menelan kerugian yang ditaksir mencapai lebih dari Rp 10 juta.
Merespons hal ini, pemerintah daerah setempat melalui BPBD Kota Samarinda, Dinas PUPR Samarinda, dan sejumlah instansi terkait lainnya, langsung terjun ke lokasi untuk melakukan peninjauan.
“Kebetulan curah hujan kita, curah hujan di Samarinda juga termasuk tinggi dalam waktu dua jam juga menjadi penyebab (banjir) itu. Dampaknya yang pasti warga tidak bisa memakai folder air ini. Permukiman di sisi hilir tentu berdampak banjir, lumpur, termasuk lahan pertanian," terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso.
Pemerintah daerah setempat pun berjanji akan segera melakukan perbaikan pasca banjir besar itu, sembari menunggu kepastian dari para pemilik lahan.
“Segera, setelah ada kepastian lahan kepemilikan punya siapa jangan sampai kita melakukan penanganan malah berdampak hukum,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar