SEOUL, iNews.id - Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Korea Selatan menarik video ilustrasi yang menunjukkan Seoul diserang kelompok perlawanan Hamas saat Natal. Video kontroversial itu diunggah di akun media sosial kedubes Israel pada Selasa (26/12/2023) memicu kecaman keras dari pemerintah dan publik Negeri Gingseng.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korsel menyatakan pihaknya tak bisa menoleransi serangan ke wilayah Israel. Namun di sisi lain, pemerintah Korsel tak bisa menerima langkah kedubes yang membuat dan membagikan video membandingkan apa yang terjadi di Israel dengan negara lain.
“Kami telah menyampaikan sikap kepada Kedutaan Besar Israel di Korea dan pihak Israel menghapus video tersebut,” bunyi pernyataan Kemlu Korsel, seperti dilaporkan Yonhap.
Ratusan warga Korsel menggelar demonstrasi di Seoul pada Rabu (27/12/2023) menentang serangan Israel ke Jalur Gaza. Mereka berjalan dari Kedubes Israel menuju Kedubes AS.
Sebuah video menunjukkan, para demonstran membawa plakat dan spanduk yang mengecam dukungan AS terhadap Israel.
Selain itu, massa juga menentang keikutsertaan militer Korsel dalam operasi di Laut Merah yang dipimpin AS.
"Tolak intervensi militer Korea Selatan (Republik Korea) di Laut Merah," demikian tulisan pada spanduk demonstran.
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin pekan lalu mengumumkan pembentukan satuan tugas angkatan laut multinasional melawan serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal dagang di Laut Merah.
Korsel yang juga sekutu dekat AS sejauh ini belum mengumumkan bergabung dengan koalisi tersebut. Namun, pekan lalu, Juru Bicara Kemlu Korsel mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan berbagai langkah untuk berkontribusi terhadap keamanan maritim di Laut Merah.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar