TOKYO, iNews.id – Para pemimpin G7 mengecam peningkatan kekerasan pemukim ekstremis Yahudi Israel terhadap warga Palestina baru-baru ini. Kelompok itu pun menyerukan agar semua pihak yang bertanggung jawab dalam aksi kekerasan tersebut diadili.
“Kami mengutuk meningkatnya kekerasan pemukim ekstremis yang dilakukan terhadap warga Palestina, yang merusak keamanan dan stabilitas di Tepi Barat, dan mengancam prospek perdamaian abadi. Mereka yang melakukan kejahatan harus dimintai pertanggungjawaban,” kata para pemimpin G7 dalam sebuah pernyataan, pascapertemuan puncak yang berlangsung secara virtual, Rabu (6/12/2023).
Mereka juga mengumumkan komitmen untuk tetap memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. “Penduduk semakin rentan, dan dengan semakin dekatnya musim dingin, kita harus terus meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk memenuhi sepenuhnya kebutuhan di lapangan, termasuk dengan membuka penyeberangan tambahan,” bunyi pernyataan itu.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza. Kala itu, para pejuang Palestina menawan 240 warga Israel, termasuk tentara zionis.
Militer Israel kemudian melancarkan serangan balasan hingga menewaskan lebih dari 16.000 warga sipil Gaza. Israel juga memerintahkan blokade total terhadap wilayah kantong Palestina itu.
Hamas menyatakan, sebagian tawanan Israel, terutama perempuan dan anak-anak, telah dibebaskan. Adapun sandera yang masih ditahan di Gaza saat ini adalah tentara zionis dan warga sipil yang pernah berdinas di kententaraan Israel.
Sejak konflik Israel dan Hamas mengalami eskalasi pada Oktober lalu, kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina d Tepi Barat juga meningkat.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar