YERUSALEM, iNews.id - Pejuang Hamas siap melepaskan semua tentara Israel yang mereka tahan sebagai tawanan, dengan imbalan pembebasan semua tahanan Palestina yang ditahan di Israel. Negosiasi itu bagian dari gencatan senjata yang akan berakhir, Kamis (30/11/2023) hari ini.
Pejabat Hamas Bassem Naim, mengatakan sedang menjalani negosiasi sulit untuk memperpanjang gencatan senjata.
"Kami siap melepaskan semua tentara sebagai imbalan semua tahanan kami," kata Naim seperti dilansir dari Gulf News.
Hamas menahan sekitar 240 orang dari selatan Israel. Aksi itu dibalas Israel dengan serangan militer yang menewaskan lebih dari 15.000 orang.
Sebanyak 60 sandera Israel dan 180 tahanan Palestina telah dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata ini yang membawa kegembiraan bagi kerabat mereka.
Di antara sandera yang masih ditahan oleh Hamas adalah tentara yang dikecualikan dari perjanjian pertukaran ini.
Pada tahun 2011, lebih dari 1.000 warga Palestina ditukar dengan tentara Israel Gilad Shalit, yang telah ditawan oleh pejuang lima tahun sebelumnya.
Kelompok aktivis mengatakan ada lebih dari 7.000 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, banyak di antaranya jauh lebih terkemuka daripada anak-anak dan perempuan yang sudah dibebaskan sejauh ini.
"Kami berusaha dengan para mediator untuk bernegosiasi tentang gencatan senjata permanen," kata Naim.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar