IDWA: Balikpapan Mampu Suplai Air Bersih ke IKN
Penulis: Yustinus Patris Paat | Editor: FMB
Jakarta, Beritasatu.com - Founder Indonesian Water Association (IDWA), Muhammad Sirod, mengatakan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu provinsi yang paling siap dalam mengelola utilitas air bersih dan air minum.
Sirod juga menyayangkan komentar calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar yang mengatakan Balikpapan, sebagai kota penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN) kesulitan air bersih.
BERITASATU WA CHANNEL
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Menurut Sirod, IKN berada sangat dekat dengan anak-anak sungai yang bermuara ke Teluk Balikpapan-Kariangau.
"Hal ini akan baik untuk menjangkau IKN bahkan lewat jalur laut sekalipun. Di sisi lain, sumber-sumber air pasti melimpah, dan jika air tanah kurang, dapat dilakukan desalinasi air laut menjadi air segar," ujar Sirod kepada wartawan pada Selasa (26/12/2023).
Sirod mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Laporan Kinerja BUMD Air Minum Kementerian PUPR 2022, seluruh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kalimantan Timur menunjukkan kinerja yang sehat dan baik. Hal ini menandakan, menurut Sirod, bahwa selain didukung oleh kekayaan alam, kelembagaan utilitas air di Kaltim siap mendukung kebijakan nasional.
Sirod juga tidak setuju dengan komentar, Muhaimin Iskandar, terkait kapasitas kota Balikpapan dalam menunjang IKN. Menurutnya, Balikpapan mampu menunjang IKN karena memperoleh pasokan air dari dua sumber besar, yaitu Waduk Manggar dengan suplai normal 1.100 liter per detik dan Bendungan Teritib dengan produksi normal 200 liter per detik.
"PDAM Balikpapan memiliki instalasi pengolahan air (IPA) Teritip sebesar 200 liter per detik yang dibangun pada tahun 2017-an. Ke depan, provinsi dan seluruh PDAM di Kalimantan dapat membangun IPA dengan kapasitas sekitar 1.000 liter per detik yang akan mencukupi kebutuhan minimal 50.000 kepala keluarga baru di IKN bila kota tersebut sudah siap," ungkap Sirod.
Lebih lanjut, Sirod menyarankan agar sistem pengadaan air bersih di Kalimantan Timur dapat dilakukan melalui pendirian perusahaan patungan. Menurutnya, PDAM di Kalimantan Timur bisa mandiri tanpa bantuan pusat dalam pembiayaan biaya overhead setiap bulan. Selain itu, PDAM di wilayah tersebut aktif berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi air dan jaringan pipa transmisi distribusi, sehingga jumlah pelanggan terus bertambah.
"Tiga dari 10 PDAM terbaik di wilayah kerja III (Kalimantan-Sulawesi) berada di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, sebelum memberikan komentar, para politisi sebaiknya didampingi oleh para pakar dan tim ahli agar tidak menimbulkan kontroversi yang tidak perlu," pungkas Sirod.
Komentar
Posting Komentar