Indonesia Juara Jumlah Pejabat Korup, Presiden Jokowi: Ini Jangan Ditepuktangani
Penulis: Dwi Argo Santosa | Editor: DAS
Jakarta, Beritasatu.com - Tak ada negara lain yang menangkap serta memenjarakan para pejabat korupnya sebanyak di Indonesia. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan dalam pembukaan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Pada awal sambutannya Jokowi menyebut bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menghambat pembangunan, perekonomian bangsa, dan menyengsarakan rakyat.
“Negara kita pada periode 2004-2022 sudah banyak sekali, dan menurut saya, sudah terlalu banyak pejabat-pejabat kita yang ditangkap dan dipenjarakan (karena korupsi). Tidak ada negara lain yang menangkap dan memenjarakan pejabatnya yang korup sebanyak yang di negara kita, Indonesia,” kata Jokowi seperti disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/12/2023).
Presiden Jokowi meminta hadirin tidak menyambut pernyataannya itu dengan tepuk tangan. “Ini jangan ditepuktangani,” kata Jokowi sambil mengangkat jari telunjuk sebagai tanda mengingatkan.
Bisa dimengerti mengapa Presiden Jokowi melarang audiens memberikan applause. Banyaknya pejabat korup tertangkap dan dipenjara barangkali dianggap sebagai sebuah keberhasilan penegakan hukum menindak koruptor, termasuk para pejabat. Namun, di sisi lain hal tersebut juga bisa berarti bagaimana mental buruk penjabat Indonesia.
Selanjutnya, Jokowi memerinci para jumlah pejabat yang dipenjarakan karena tindak pidana korupsi. Berikut jumlah terpidana korupsi pada periode 2004-2022 seperti yang disebutkan Presiden Jokowi.
DPR, DPRD: 344
Menteri, Kepala Lembaga: 38
Gubernur: 24
Bupati, Wali Kota: 162
Hakim: 31
KPU, KPPU, KY: 8
Unsur Birokrat: 363
“Terlalu banyak. Banyak sekali. Coba carikan negara lain yang memenjarakan pejabatnya sebanyak di Indonesia,” Jokowi menambahkan.
Banyaknya jumlah pejabat ditangkap dan dipenjara karena korupsi ternyata tidak menghentikan tindak pidana korupsi. “Ternyata sampai sekarang pun masih kita temukan kasus korupsi. Artinya kita perlu mengevaluasi total,” kata Presiden Jokowi.
Peringatan Hakordia 2023 kali ini mengusung tema “Sinergi Berantas Korupsi, untuk Indonesia Maju”.
Hadir pada acara peringatan tersebut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Seskab Pramono Anung, dan Ketua KPK Nawawi Pomolango.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar