
BANDUNG, iNews.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap empat prasyarat mutlak menuju Indonesia Emas 2045. Sejumlah prasyarat itu diyakini dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.
"Tapi saya akan berikan beberapa catatan, prasyarat mutlak mewujudkan Indonesia Emas. Satu, kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata sejak tahun 2021-2022, pertumbuhan ekonomi rata-rata harus mencapai 6 persen, baru (bisa mencapai) Indonesia Emas," kata Mahfud saat menghadiri Orasi Ilmiah Wisuda Universitas Komputer (UNIKOM) Indonesia di Harris Hotel and Convention, Bandung, Sabtu (9/12/2023).
Hanya saja, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat anjlok dan berada di bawah 6 persen karena pandemi Covid-19.
"Jadi apa yang terjadi? Kalau Indonesia begitu terus, pertumbuhan ekonomi di bawah 6 persen maka tidak akan pernah mencapai Indonesia emas," ucapnya.
Dia mengatakan, harus ada usaha keras, termasuk membayar utang negara, untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Gimana caranya? Ya genjot, dibayar utangnya ke depan. Misal 2024 dinaikkan 5,7 persen, 2025 dinaikkan ke 6 persen, hingga mencapai rata-rata di tahun 2045," katanya.
Prasyarat kedua adalah pemberantasan korupsi. Mahfud menjelaskan, pemerintah tidak boleh main-main dalam memberantas korupsi yang sudah terjadi di berbagai lini.
Adapun prasyarat ketiga adalah penegakkan hukum. Menurut Mahfud, semua kesalahan menuju Indonesia emas terdapat pada penegakkan hukum.
"Hukum ditegakkan, maka seluruh pembangunan selesai 50 persen. Kan kesalahan semua di hukum, korupsi di bidang ekonomi, di bidang pendidikan itu pelanggaran hukum, kalau itu diatasi maka yang lain-lain itu lebih ke ad hoc administratif saja," katanya.
Kemudian prasyarat keempat adalah meningkatkan demokrasi berkualitas. Sebab Indonesia adalah negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
"Saya akan masuk ke bagian akhir, yaitu meningkatkan kualitas demokrasi. Negara kita adalah negara demokrasi, artinya negara berkedaulatan rakyat. Menurut Mahfud, cara meningkatkan kualitas demokrasi dapat dilakukan melalui pemilu," katanya.
"Oleh sebab itu kita harus buat pemilu yang bermartabat dan berkualitas. Kalau mau pemilu yang berkualitas, semua orang yang ada di ruangan ini boleh memilih siapa pun dari partai mana pun sesuai pilihannya masing-masing," tuturnya.
Mahfud menegaskan, jauh sebelum pelaksanaan pemilu, rakyat juga harus menyadari bahwa tidak boleh ada politik transaksi untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
"Rakyat juga harus sadar jangan main intrik politik dengan transaksi, 'Saya dukung tapi saya minta ini'. Itu tidak bermartabat dan tidak menolong kita di masa depan sebagai bangsa," katanya.
Editor : Rizky Agustian
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar