Pemimpin Hamas dan Jihad Islam Tiba di Mesir Bahas Gencatan Senjata di Gaza - Beritasatu

 

Pemimpin Hamas dan Jihad Islam Tiba di Mesir Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Rabu, 20 Desember 2023 | 17:17 WIB
Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh (AFP/KARIM JAAFAR )

Kairo, Beritasatu.com – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tiba di Kairo, Mesir, pada Rabu (20/12/2023), untuk melakukan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza. Menurut Hamas, Haniyeh tiba di Kairo untuk mengadakan diskusi dengan para pejabat Mesir mengenai perkembangan agresi Israel di Jalur Gaza dan masalah lainnya.

ADVERTISEMENT

Sebelum kedatangannya di Kairo, Haniyeh telah bertemu di Doha dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, tetapi perincian pertemuan itu tak banyak diungkap.

Saksikan debat cawapres di BTV (Official Broadcaster), 22 Desember 2023 mulai pukul 16.15 WIB.
BACA JUGA

Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok Hamas mengatakan pada Selasa (19/12/2023), bahwa Haniyeh akan memimpin delegasi tingkat tinggi Hamas ke Mesir, dan ia akan mengadakan pembicaraan dengan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.

ADVERTISEMENT

Sumber itu mengatakan, diskusi tersebut akan membahas upaya menghentikan agresi dan perang untuk mempersiapkan kesepakatan bagi pembebasan tahanan (dan) akhir dari pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza.

Sebuah sumber lain yang dekat dengan kelompok Jihad Islam, yang berjuang bersama Hamas di Gaza mengatakan, pemimpin kelompok itu Ziad Nakhaleh juga diperkirakan berada di Kairo awal pekan depan untuk melakukan pembicaraan.

BACA JUGA

Kedua kelompok tersebut telah mengunggah video awal pekan ini yang menunjukkan apa yang mereka klaim sebagai sandera yang masih ditahan di Gaza. Para sandera itu memohon kepada Pemerintah Israel untuk menjamin pembebasan mereka.

Hamas dan Israel sempat sepakat melakukan gencatan senjata selama sepekan di akhir bulan lalu, yang dimediasi Qatar dengan bantuan Mesir, dan Amerika Serikat. Selama gencatan senjata berlangsung, sebanyak 80 sandera Israel dibebaskan dan ditukar dengan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya