Pemprov DIY Terima Sertifikat Penetapan Sumbu Filosofi dari UNESCO
Ahmad Mustaqim - 28 Desember 2023 23:46 WIB
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima sertifikat penetapan sumbu filosofi sebagai warisan dunia. Sertifikat itu resmi diberikan melalui Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis, 28 Desember 2023.
Menteri Retno mengatakan penetapan Sumbu Filosofi, The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks sebagai warisan dunia ini ditetapkan pada 18 September yang lalu, di sesi ke-45 sidang World Heritage Comittee UNESCO di Riyadh, Arab Saudi. Ia mengatakan Sumbu Filosofi ini telah menjadi warisan dunia di Indonesia yang ke-10 yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia.
Menteri Retno mengatakan penetapan Sumbu Filosofi, The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks sebagai warisan dunia ini ditetapkan pada 18 September yang lalu, di sesi ke-45 sidang World Heritage Comittee UNESCO di Riyadh, Arab Saudi. Ia mengatakan Sumbu Filosofi ini telah menjadi warisan dunia di Indonesia yang ke-10 yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia.
"Tentunya penetapan ini mengukuhkan Yogyakarta bukan hanya sebagai Kota Budaya, tetapi juga sebagai Kota Peradaban, yang diakui oleh dunia," kata Menteri Retno.
Menteri Retno menyebut Sumbu Filosofi merupakan bukti lestarinya peradaban Jawa yang berkembang sejak abad ke-16 hingga saat ini. Sumbu Filosofi ini merupakan pengejawantahan, perpaduan harmonis elemen budaya benda seperti keris, batik, wayang, dan gamelan, dengan elemen tidak benda seperti tradisi, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual upacara, juga dengan nilai-nilai filosofis Jawa.
"Saya yakin dengan sertifikat warisan dunia UNESCO ini, maka daya tarik Yogyakarta semakin meningkat dan keistimewaan Yogyakarta akan semakin kokoh. Saya juga yakin kekayaan ini (Sumbu Filosofi) akan terjaga dan terpelihara dengan baik. Tentunya ini warisan budaya yang diakui dunia yang harus di uri-uri, dijaga," ucapnya.
Menteri Retno menyebutkan, diplomasi Indonesia pun akan terus mencoba berkontribusi dalam memperjuangkan warisan-warisan budaya nasional untuk diakui dunia. Pihaknya juga siap untuk terus membantu melestarikan budaya sebagai warisan yang ada. Pihaknya juga akan membantu bantuan apabila daerah pemilik warisan dunia memerlukan.
"Karena sekali lagi, salah satu diplomasi yang kita jalankan adalah diplomasi budaya, soft power. Dan kita terus bersama dengan pemerintah-pemerintah daerah yang ingin memperjuangkan warisan budaya untuk diakui dunia," ujar Menteri Retno.
Sementara, Sri Sultan menuturkan, Pemerintah DIY telah menindaklanjutinya dengan beberapa langkah strategis pascapenetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia. Sejumlah hal yang dilakukan yakni melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan menjalin kerja sama antara Pemerintah DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Hal ini untuk memastikan peran masing-masing, dalam pengelolaan Warisan Dunia, Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Selain itu, dari sisi regulasi, telah terbit Keputusan Gubernur DIY Nomor 360/KEP/2023, tentang Sekretariat Bersama Pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta. Keputusan Gubernur ini digunakan sebagai fondasi untuk memastikan fungsi komunikasi, penyiapan kebijakan dan strategi pengelolaan, koordinasi-integrasi perencanaan, operasional, monitoring, dan evaluasi, serta mendukung fungsi pelaporan. Selain itu, juga melestarikan waris dunia tersebut.
"Harapannya segala sesuatu yang diupayakan dalam memperkuat eksistensi Sumbu Filosofi Yogyakarta dapat memperkaya keragaman budaya dunia, dalam nilai-nilai universalitas, kohesi kultural, dan kemanusiaan," kata Sri Sultan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(WHS)
Komentar
Posting Komentar