Pemprov Papua Sesalkan Insiden Kericuhan Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe di Sentani
Penulis: Thomas Rizal | Editor: RZL

Jayapura, Beritasatu.com - Pemerintah Provinsi Papua menyesalkan insiden kericuhan yang terjadi saat arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Sentani, Kamis (28/12/2023). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua, Yohanes Walilo, menyoroti bahwa insiden tersebut seharusnya tidak terjadi, mengingat situasi belasungkawa atas kepergian mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Insiden kecil terjadi di luar dari tanggung jawab kami,” kata Walilo, dikutip dari Antara.
BERITASATU WA CHANNEL
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Walilo berpesan agar tidak ada lagi kericuhan selama prosesi pengantaran jenazah ke Koya Tengah, Kota Jayapura. Walilo warga Papua mengikuti adat dan budaya untuk menghargai pihak yang tengah berduka.
“Kita sebagai orang adat, orang Papua menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Papua dengan menghargai satu sama lain apalagi di tengah-tengah kedukaan seperti ini,” katanya.
Ia mengajak untuk mengubah perilaku menjadi gambaran toleransi di Indonesia, tanpa adanya stigma atau prasangka negatif terhadap orang Papua.
Walilo menambahkan bahwa meskipun insiden sudah terjadi, penting untuk tetap menjaga kedamaian saat jenazah Lukas Enembe diantar ke Kota Jayapura. Upaya menjaga nama baik, menghormati karya yang telah dilakukan almarhum, dan menghindari tindakan yang dapat mencoreng reputasinya.
"Harus menjaganya dan menghormatinya untuk tidak melakukan aksi yang dapat mencoreng nama baiknya dan keluarganya,” ujarnya.
Rombongan jenazah dikabarkan sudah bergerak dari Stakin Sentani menuju Koya Tengah, Muara Tami, Kota Jayapura, Papua pada Kamis (28/12/2023). Rencananya, Lukas Enembe akan dimakamkan pada sore hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar