Pemuda Asal Probolinggo Mampu Meraup Omzet Jutaan Rupiah dari Usaha Burung Kenari
Penulis: Zulkiflie | Editor: DIN
Probolinggo, Beritasatu.com – Seorang pemuda di Kota Probolinggo, Jawa Timur, sukses menjalankan usaha burung kenari. Dari usaha rumahan itu, pemuda yang tinggal di Kelurahan/Kecamatan Wonoasih tersebut, mampu meraup omzet penjualan Rp 3 juta hingga Rp 6 juta per bulan.
Adalah Aden Idrus pemuda berusia 23 tahun, siswa lulusan SMKN 2 Kota Probolinggo, Jawa Timur. Pascalulus sekolah pada 2019, Aden mengawali pekerjaannya sebagai buruh di sebuah bengkel las untuk mendapatkan penghasilan.
Kegigihan Aden agar mendapatkan penghasilan yang lebih besar terus dijalaninya. Salah satunya dengan menjadi pengemudi ojek online. Tidak lama kemudian, Aden kembali beralih pekerjaan sebagai buruh pabrik yang ada di Malang, Jawa Timur.
Namun demikian, keberuntungan sepertinya belum berpihak kepada Aden. Meski baru menjadi buruh pabrik setempat, Aden terpaksa menjadi korban PHK, dampak serangan wabah Covid-19 yang terjadi pada 2020 silam.
Setelah di PHK itu, Aden akhirnya memilih menekuni hobinya, yakni memelihara burung berkicau. Awalnya Aden memelihara burung lokal berukuran kecil jenis pleci atau Zosterops, anggota burung pengicau dari famili Zosteropidae.
Aden bisa mendapatkan penghasilan Rp 100.000 hingga Rp 200.000, dari setiap burung pleci yang terjual. Usahanya semakin berkembang, setelah seorang teman dekat ayahnya menawarkan untuk menjualkan tujuh ekor burung kenari atau bernama latin Serinus canaria.
Burung kenari memiliki corak warna menyala bervariasi. Burung berukuran sedang ini pun, memiliki suara merdu sehingga sangat banyak peminatnya.
Tingginya minat orang memelihara burung kenari membuat Aden bisa mudah menjual seluruh burung yang dititipkan kepadanya.
Dari hasil penjualan itu, Aden kemudian memberanikan diri memborong burung-burung kenari yang dijual di daerah Probolinggo dan Pasuruan.
“Saya memilih menekuni usaha burung kenari karena perawatannya mudah. Dari segi pakan mudah didapatkan, terus peminatnya juga banyak,” terang Aden, Sabtu (2/12/2023).
Aden mengatakan, usaha burung kenari terus ia lakoni selama kurun waktu dua tahun terakhir. Untuk penjualan burung Kenari, Aden mengaku, memanfaatkan media sosial Facebook dan Instagram. Di samping ada juga, pembeli yang datang langsung ke rumahnya.
“Kalau untuk pemula, usaha burung kenari ini mudah, dari segi perawatan itu mudah untuk kenari. Enaklah dibuat harian bisa. Omzetnya juga lumayan, untuk kebutuhan makan dan lainnya,” paparnya.
Aden mengungkapkan, dari usahanya itu ia mampu menjual burung kenarinya hingga ke Surabaya, Lumajang, Sidoarjo, bahkan Bali. Meski secara umum, lebih banyak pembeli lokal.
“Untuk harga jual burung kenari, tergantung jenis dan warnanya. Untuk warna gelap jenis kenari lokal, dijual Rp 150.000, lalu warna cerah loper Rp 200.000, sedangkan warna panda dan putih dijual Rp 250.000,” pungkas Aden.
Banyak pelanggan datang karena Aden hanya menjual burung kenari jantan. Jika ada pelanggan yang kedapatan memilih betina, pelanggan bisa menukar dengan burung lainnya yang tipe dan harga yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar