Penduduk Gaza Kelaparan hingga Terpaksa Cegat Truk Bantuan Makanan
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan setengah dari penduduk Gaza menderita kelaparan seiring meluasnya serangan militer Israel. Kerumunan orang yang kelaparan sampai menghentikan truk bantuan langsung untuk mengambil makanan.
"Orang-orang menghentikan truk bantuan, mengambil makanan dan langsung memakannya. Inilah betapa putus asa dan laparnya mereka," kata Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini dikutip dari Reuters, Jumat (15/12/2023).
Lazzarini menyebut kerumunan besar di jalan membuat semakin sulitnya menjangkau ratusan ribu orang di tempat penampungan PBB di Gaza selatan. Di sisi lain banyak penduduk Gaza selama berhari-hari tidak makan.
"Kelaparan kini telah muncul dalam beberapa minggu terakhir dan kita melihat semakin banyak orang yang belum makan selama dua atau tiga hari," tuturnya.
Lazzarini mendorong lebih banyak bantuan yang datang jika gencatan senjata tidak segera dilakukan. Pengiriman bantuan yang menyeberang ke Gaza melalui satu-satunya pintu masuk di perbatasan Mesir disebut hanya sebagian kecil dari sebelum konflik.
"Lingkungan operasi kita menjadi semakin sulit dan satu-satunya cara pada tahap ini, tanpa adanya gencatan senjata, untuk mengatasinya dan membalikkan ketegangan ini adalah dengan memberikan bantuan dalam jumlah besar," ucap Lazzarini.
Israel telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan bantuan dan membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom untuk pemeriksaan minggu ini guna memudahkan arus bantuan.
Menurut perkiraan PBB, hingga 85% dari 2,3 juta orang di Gaza telah mengungsi dari rumah mereka dan kini berdesakan di wilayah yang semakin kecil di wilayah selatan dekat perbatasan dengan Gaza.
Lazzarini mengatakan pengiriman bantuan dipusatkan di wilayah selatan dan tengah Gaza, namun sangat sulit mendapatkan bantuan bagi orang-orang yang tersisa di Gaza utara sejak gencatan senjata selama tujuh hari yang berakhir pada 1 Desember 2023.
(aid/ara)
Komentar
Posting Komentar