Perkebunan Diselimuti Abu Vulkanik Gunung Marapi, Warga Mengeluh Tidak Bisa Berkebun
Penulis: Ulfa Musriadi | Editor: NF

Padang - Beritasatu.com - Akibat Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat, berdampak ke lahan perkebunan dan mata pencaharian warga di kawasan Kaki Gunung, Batu Plano, Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Akibatnya perkebunan milik warga diselimuti abu vulkanik yang berasal dari muntahan gunung tersebut.
Warga yang tinggal di kaki Gunung Marapi rata-rata dengan berkebun. Maka dari itu, perkebunan milik warga yang tertutupi dengan abu vulkanik Gunung Marapi menjadi rusak dan harus diperbaiki.
Tidak hanya itu, warga yang berkebun di kaki gunung juga tidak diperbolehkan untuk berkebun, karena masuk zona tidak aman dari puncak Gunung Marapi.
Sampai saat ini, data dari PGA Marapi Bukittinggi mengeluarkan data letusan Gunung Marapi sejak 3 Desember sampai 5 Desember 2023. Bertotal 54 Kali, sementara embusan jumlah 169 Kali. Dengan ketinggian abu vulkanik 3.000 mda (definisi ketinggian turun minimum)
Saat ini warga sekitar diwajibkan memakai masker saat berada di luar rumah agar tidak terganggu pernapasannya akibat abu vulkanik Gunung Marapi.
Salah seorang warga Leilatul Padilah mengatakan, saat ini warga mengalami kerugian, karena perkebunannya rusak terkena abu vulkanik.
"Dengan keadaan sekarang kebun rusak, karena Gunung Marapi erupsi di hari ketiga, sehingga terjadi terjadi hujan abu vulkanik. Saat ini warga belum diperbolehkan mendekati kaki gunung marapi untuk berkebun," katanya.
Sementara itu warga lainnya, Imam Ibnu mengatakan, dampak dari Gunung Marapi membuat petani tidak boleh berkebun. Warga sekitar juga diwajibkan memakai masker.
"Kami saat ini kesulitan melakukan pertanian akibat erupsi Gunung Marapi, di kawasan perkebunan, sehingga banyak kebun yang rusak," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar