Pernyataan Bersama Penyelenggara Debat Cawapres soal Mikrofon Paslon
Konsorsium penyelenggara debat calon wakil presiden 2024 buka suara soal tudingan adanya earphone spesial untuk Gibran Rakabuming Raka yang disampaikan pakar telematika Roy Suryo.
Dalam keterangannya, konsorsium yang terdiri dari Transmedia, KompasTV, dan BTV menegaskan tidak memberikan keistimewaan ataupun preferensi perlakuan khusus pada calon mana pun.
Mereka mengatakan segala hal yang menyangkut persiapan debat dilaksanakan terbuka di bawah arahan KPU dengan mengundang semua tim paslon. Persiapan debat melalui diskusi yang sangat rinci menyangkut materi debat, panelis, desain panggung, pengaturan lampu, hingga jenis mikrofon yang akan dipakai.
"Prinsip utama yang dimintakan KPU adalah kesetaraan dan keadilan bagi seluruh peserta, untuk memastikan pesan dalam debat sampai pada publik dengan cara sebaik-baiknya. Ini termasuk jatah waktu penyampaian, jumlah tim pendukung, sampai dengan tone dan volume mikrofon," konsorsium penyelenggara debat kedua melalui keterangan tertulis, Senin (25/12).
"Ketiga cawapres memakai alat pengeras suara yang sama, meliputi tiga lapis devices sekaligus," lanjutnya.
Mikrofon pertama merupakan jenis skin tone countryman yang menempel di pipi melalui cantolan telinga. Kabelnya melingkar di belakang leher peserta serta transmitter bodypack yang di pasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.
Jenis kedua yaitu clip-on bodypack yang menempel di baju dan dilengkapi dengan transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.
Jenis ketiga adalah mikrofon tangan wireless handheld microphone yang diletakkan di setiap podium para peserta.
"Pemakaian tiga lapis devices ini juga telah menjadi standar yang makin banyak dipakai penyelenggara siaran live event prominen sebagai bentuk kewaspadaan bilamana terjadi malfungsi alat saat acara berlangsung," tulis mereka.
Konsorsium juga menegaskan berdasarkan evaluasi pelaksanaan debat perdana, KPU meminta disiapkan antisipasi akses audio berlapis untuk memastikan problem audio tidak terjadi.
Dinamika debat dan mobilitas peserta di atas panggung bisa saja jadi penyebab malfungsi alat, sehingga mikrofon terpasang tak bisa berfungsi normal. Keputusan memakai tiga lapis perangkat itu sekaligus ditujukan agar tiap alat dapat menjadi cadangan apabila alat yang lain bermasalah.
"Dalam konteks Debat Cawapres lalu, mic clip-on milik cawapres 01 sempat lepas beberapa saat, diduga karena cawapres 01 mengalungkan sarung di leher. Meski demikian, kualitas suara yang tersaji di layar tetap prima, karena tersedia dua cadangan mic yang langsung menggantikan fungsi clip-on," ungkap mereka.
"Ketiga tim peserta memahami dan menyepakati seluruh detil pengaturan event yang telah didiskusikan berkali-kali secara maraton dengan konsorsium penyelenggara," lanjutnya.
Lebih lanjut, konsorsium penyelenggara debat juga mengaku menerima pertanyaan terkait suara "udah" yang diduga merupakan suara perempuan pada menit 2.22.17 menjelang berakhirnya acara yang terekam dalam tautan YouTube KPU.
Hasil pengecekan tim konsorsium menunjukkan suara tersebut berasal dari moderator debat perempuan Liviana Cherlisa yang sedang berkoordinasi dengan mitra moderatornya Alfito Deannova.
"Pernyataan ini kami sampaikan sebagai tanggungjawab pelaksana acara untuk memastikan penyelenggara debat cawapres telah berlangsung dengan adil, non-diskriminatif dan berkualitas. Misi kami sebagai media dalam Pemilu adalah berkontribusi maksimal pada terpilihnya calon pemimpin terbaik bagi bangsa," ucap mereka.
Roy Suryo memang sempat menyoroti jumlah mikrofon yang digunakan Gibran saat debat cawapres berlangsung Jumat (22/12) malam. Dia mengatakan jika Gibran menggunakan clip on, hand held, dan earphone.
Ia menyebut jumlah mikrofon yang dipakai Gibran itu beda dengan yang digunakan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD dan meminta agar KPU lebih adil saat debat berlangsung.
"Untuk menghindari cheating, sebaiknya next KPU adil. Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa dua calon yang lain beda?" tulis Roy di akun X.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari juga telah membantah memberikan ear feeder kepada Gibran. Ia menegaskan ketiga peserta debat menggunakan alat yang sama.
"Bukan ear feeder. Itu mic yang ditempel di pipi dan dicantolin di kuping," kata Hasyim dalam keterangannya, Minggu (24/12).
Komentar
Posting Komentar